Bahkan, Prabowo pernah menyampaikan pesan keras kepada seluruh aparat dan institusi negara, “Saya pernah menyampaikan, seluruh aparat, seluruh institusi, bersihkan dirimu, sebelum kau dibersihkan,” tegasnya.
Baca Juga: Geger Dugaan Pertamax Oplosan, Dirut Pertamina Patra Niaga Tersangka Korupsi, BPKN Geram, Pedagang Kecil Curhat!
Presiden Prabowo menyadari adanya perlawanan dalam upaya pemberantasan korupsi ini, namun ia meyakinkan, “Kami akan terus dan kami mengerti, kami tahu ada perlawanan-perlawanan tapi kami yakin apa yang kami perjuangkan adalah untuk bangsa dan rakyat Indonesia,” pungkasnya.
Kejagung Bongkar Kasus Korupsi Pertamina, Negara Rugi Ratusan Triliun
Sebelumnya, Kejaksaan Agung (Kejagung) telah mengungkap kasus dugaan korupsi besar dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).
Dalam kasus yang merugikan negara hingga Rp193,7 triliun ini, Kejagung telah menetapkan 7 orang tersangka pada Senin, 24 Februari 2025. Salah satu tersangka yang ditetapkan adalah Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan.
Riva diduga terlibat dalam praktik pembelian RON 92 (Pertamax) namun faktanya melakukan pembelian RON 90 (Pertalite) yang kemudian diolah dan dijual sebagai Pertamax.
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Harli Siregar, menjelaskan modus operandi dugaan korupsi ini.
“Fakta hukum yang sudah selesai peristiwanya bahwa RS selaku Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga itu melakukan pembayaran terhadap pembelian minyak yang RON 92 itu berdasarkan price list-nya,” jelas Harli kepada wartawan di Kejaksaan Agung, Rabu, 26 Februari 2025.
Namun, lanjut Harli, “Padahal yang datang itu adalah RON 88 atau 90,” mengindikasikan adanya selisih kualitas dan potensi kerugian negara yang signifikan.
Komentar Anda