PORTALBONTANG.COM, Magelang – Sebanyak 505 Kepala Daerah terpilih dari seluruh Indonesia mengikuti program retret intensif di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah.
Kegiatan yang berlangsung selama sepekan penuh, mulai Jumat, 21 Februari 2025 hingga Jumat, 28 Februari 2025 ini, menjadi sorotan publik.
Apa saja agenda penting dalam retret ini? Berapa biaya yang digelontorkan dari uang negara?
Baca Juga: Innalillahi Wainnailaihi Rojiun, Eks Wakapolri Syafruddin Kambo Berpulang
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memastikan bahwa seluruh biaya retret ini sepenuhnya ditanggung oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Kepastian ini tertuang dalam Surat Edaran (SE) Mendagri Nomor 200.5/692/SJ yang diterbitkan pada 13 Februari 2025.
Anggaran Retret Kepala Daerah: Bukan Pemborosan?
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian sebelumnya mengungkapkan bahwa anggaran yang dialokasikan untuk retret kepala daerah di Akmil Magelang mencapai Rp13,2 miliar. Angka ini sempat memicu polemik di masyarakat.
Baca Juga: Penemuan Makam Firaun Thutmose II di Luxor Gemparkan Dunia Arkeologi
Menanggapi hal tersebut, Mendagri Tito Karnavian membantah tudingan pemborosan.
“Retret ini dikemas dalam format diskusi terbuka, memungkinkan kepala daerah berbagi pengalaman dan tantangan dalam menjalankan tugasnya. Tujuan utamanya adalah memastikan program kepala daerah tetap berpihak kepada rakyat,” ujarnya kepada media.
Tito menambahkan, Kemendagri biasanya menggelar pembekalan kepala daerah di Jakarta selama 14 hari dengan biaya yang lebih besar.
Baca Juga: Tragis! Bocah 10 Tahun Raib Diserang Buaya Ganas di Sungai Kalimantan Barat
Namun, kali ini, durasi dipersingkat menjadi 7 hari demi efisiensi anggaran. Selain itu, sesi pembekalan dari Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) juga dipadatkan dari satu bulan menjadi hanya dua hari.
Materi Pembekalan Retret: Fokus Pengelolaan Anggaran dan Program Nasional
Salah satu materi utama dalam retret ini adalah pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Dengan total anggaran daerah yang mencapai Rp1.300 triliun, pelatihan ini menjadi krusial untuk memastikan keuangan daerah dikelola secara baik dan transparan.
Selain itu, para kepala daerah juga akan mendapatkan pembekalan dari berbagai lembaga negara seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kepolisian, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), serta Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Pembekalan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman kepala daerah terkaitGood Governance dan ketahanan nasional.
Jadwal Padat dan Pemateri Kelas Dunia
Retret ini akan diisi oleh berbagai pemateri kompeten, mulai dari menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju, pengajar dari Lemhannas, hingga kemungkinan kehadiran mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Presiden terpilih Prabowo Subianto juga dijadwalkan hadir untuk memberikan arahan.
Baca Juga: Resmi Dilantik Presiden Prabowo, Neni dan Agus Haris Siap Pimpin Bontang 2025-2030
Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto, menjelaskan fleksibilitas jadwal kehadiran Presiden Prabowo.
“Bisa sekali, bisa dua kali, atau bisa lebih,” ujarnya.
Fokus Utama Pembekalan: Dari Tugas Pokok hingga Wawasan Kebangsaan
Baca Juga: 6 Keutamaan Puasa Ramadan: Khutbah Jumat Singkat tentang Ampunan Dosa dan Pintu Surga Ar-Rayyan
Wamendagri Bima Arya merinci lima fokus utama dalam retret ini:
- Pemahaman Tugas Pokok Kepala Daerah: Memastikan kepala daerah, termasuk yang tidak berlatar belakang politik atau pemerintahan, memahami tugas dan wewenang mereka.
- Pemahaman Astacita: Membekali kepala daerah dengan wawasan tentang delapan visi pemerintahan Prabowo-Gibran agar kebijakan daerah selaras dengan program nasional.
- Membangun Kedekatan Emosional Antar Kepala Daerah: Menciptakan forum untuk koordinasi dan kerja sama antar daerah.
- Pengelolaan Anggaran Daerah: Meningkatkan pemahaman kepala daerah tentang tata kelola keuangan daerah yang efektif dan transparan.
- Ketahanan Nasional dan Wawasan Kebangsaan: Membekali kepala daerah dengan pemahaman tentang stabilitas nasional dan nilai-nilai kebangsaan.
Rangkaian Kegiatan Retret yang Intensif
Retret ini memiliki jadwal yang sangat padat, dimulai dari pagi hingga malam hari. Kegiatan harian diawali dengan olahraga dan apel pagi, dilanjutkan dengan sesi pembekalan dari pukul 07.30 hingga 21.00 WIB.
Berikut adalah gambaran jadwal harian retret:
- Hari 1 (21 Februari 2025): Pembekalan tugas pokok kepala daerah, perencanaan, dan pengelolaan keuangan daerah oleh Dirjen Kemendagri.
- Hari 2 (22 Februari 2025): Sesi khusus Astacita oleh 42 menteri, membahas delapan visi pemerintahan Prabowo-Gibran.
- Hari 3 (23 Februari 2025): Diskusi isu strategis: ketahanan pangan, pendidikan, kesehatan, dan kependudukan.
- Hari 4 (24 Februari 2025): Pembahasan mendalam pengelolaan anggaran daerah dan transparansi pemerintahan.
- Hari 5 (25 Februari 2025): Materi ketahanan nasional dan wawasan kebangsaan.
- Hari 6 (26 Februari 2025): Simulasi dan studi kasus pemerintahan daerah.
- Hari 7 (27 Februari 2025): Evaluasi dan diskusi terbuka.
- Hari 8 (28 Februari 2025): Penutupan, kehadiran wakil kepala daerah, dan pernyataan resmi Presiden Prabowo Subianto.
Baca Juga: Di Tengah Pelantikan Kepala Daerah di Istana Negara, Aksi ‘Indonesia Gelap’ BEM SI Warnai Jakarta
Retret ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, serta memastikan implementasi kebijakan nasional berjalan efektif di seluruh wilayah Indonesia, sesuai dengan visi pemerintahan Prabowo-Gibran. ***
Discussion about this post