Di Tengah Pelantikan Kepala Daerah di Istana Negara, Aksi ‘Indonesia Gelap’ BEM SI Warnai Jakarta
Presiden Prabowo lantik kepala daerah baru di Istana. Di Jakarta, mahasiswa BEM SI gelar aksi 'Indonesia Gelap'. 588 personel polisi siaga.
PORTALBONTANG.COM, Jakarta – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, resmi melantik 481 kepala daerah terpilih hasil Pilkada 2024 di Istana Negara, Jakarta, pada Kamis 20 Februari 2025.
Pelantikan ini menjadi sorotan di tengah aksi demonstrasi mahasiswa yang digelar di ibu kota.
Ratusan kepala daerah yang mengenakan Pakaian Dinas Upacara Besar (PDUB) telah berkumpul di kawasan Monas, Jakarta, sebelum menuju Istana Negara untuk prosesi pelantikan.
Baca Juga: Rudy Mas’ud Resmi Gubernur Kaltim, Sertijab dengan Akmal Malik Berlangsung di Jakarta
Gubernur Sumatera Utara terpilih, Bobby Nasution, turut hadir dan menyapa media dengan senyum sumringah di Monas.
“Senang,” kata Bobby singkat kepada wartawan di Monas, Kamis, menggambarkan perasaannya dalam momen penting tersebut.
Di sisi lain, aksi unjuk rasa bertajuk ‘Indonesia Gelap’ dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) mewarnai Jakarta pada hari yang sama.
Aksi ini merupakan kelanjutan dari demonstrasi sebelumnya di Patung Kuda, Jakarta Pusat, pada Senin 17 Februari 2025 lalu.
Baca Juga: Prabowo kepada 961 Kepala Daerah: Jadilah Pelayan Rakyat dan Perjuangkan Kesejahteraan!
Seruan Aksi Puncak ‘Indonesia Gelap’ BEM SI di Jakarta
BEM SI melalui akun Instagram resmi mereka menyerukan aksi puncak ‘Indonesia Gelap’ yang dipusatkan di Patung Kuda, Jakarta.
“Kita harus bersuara, karena perubahan tak akan datang dari diam. Bersama mahasiswa, rakyat, dan perempuan Indonesia, kita terus bergerak untuk keadilan dan kesejahteraan,” tulis BEM SI di akun @bem_si pada Kamis 20 Februari 2025.
Baca Juga: Prabowo Saat Lantik 961 Pimpinan Daerah: Demokrasi Kita Hidup, Berjalan, Dinamis
Dalam seruan aksinya, BEM SI menyoroti sejumlah isu krusial, mulai dari program makan bergizi yang dinilai bermasalah hingga kelangkaan gas LPG yang dirasakan masyarakat.
“Ketika rakyat diam, kebenaran terancam. Ketika penguasa tak terbantahkan, keadilan semakin jauh,” tegas BEM SI.
“Dari anggaran yang tak tepat, program makan bergizi yang bermasalah, hingga langkanya gas LPG, masalah terus menumpuk, tapi perjuangan tak pernah berhenti,” lanjut mereka.
9 Tuntutan Mahasiswa dalam Aksi ‘Indonesia Gelap’
Dalam aksi puncak ‘Indonesia Gelap’ ini, BEM SI membawa sembilan poin tuntutan utama, yaitu:
Baca Juga: Rudy-Seno Resmi Pimpin Kaltim 2025-2030, Dilantik Presiden Prabowo
- Kaji ulang Inpres Nomor 1 Tahun 2025
- Transparansi status pembangunan dan pajak rakyat
- Evaluasi besar-besaran program Makan Bergizi Gratis
- Tolak Revisi UU Minerba yang bermasalah
- Tolak Dwifungsi TNI
- Sahkan RUU Perampasan Aset
- Tingkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan secara nasional
- Tolak impunitas dan tuntaskan kasus HAM berat
- Tolak cawe-cawe Jokowi dalam pemerintahan Prabowo
588 Personel Gabungan Amankan Demonstrasi Mahasiswa
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, menyatakan bahwa pihaknya telah menerjunkan 588 personel gabungan untuk mengamankan aksi puncak ‘Indonesia Gelap’ di Jakarta.
“Pengamanan unjuk rasa 588 personel gabungan,” ujar Kombes Susatyo kepada wartawan, Kamis.
Baca Juga: Berubah untuk Bertumbuh, Bertumbuh untuk Hidup
Personel keamanan disiagakan di sekitar Bundaran Patung Kuda Monas hingga kawasan Istana Negara. Rekayasa lalu lintas bersifat situasional, tergantung pada jumlah massa aksi.
“Kita lihat nanti jumlah massanya, bila nanti di sekitaran bundaran Patung Kuda Monas itu massanya cukup banyak dan eskalasi meningkat, maka arus lintas yang akan mengarah ke depan Istana akan dialihkan,” jelas Purnomo.
Kapolres juga mengimbau personel untuk bertindak persuasif dan massa aksi untuk menyampaikan aspirasi sesuai aturan yang berlaku. ***
Join channel WhatsApp Portalbontang.com agar tidak ketinggalan berita terbaru lainnya
Join now