Portalbontang.com, Magelang – Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah untuk menyukseskan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Hal ini disampaikan Gibran saat menjadi pembicara dalam retret kepala daerah yang berlangsung di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, pada Rabu 26 Februari 2025 lalu.
Retret yang diikuti oleh para kepala daerah dari seluruh Indonesia ini, digelar selama seminggu penuh, mulai 21 hingga 28 Februari 2025.
Dalam forum ini, para pemimpin daerah dibekali berbagai materi untuk meningkatkan pemahaman mereka dalam menjalankan roda pemerintahan dan melayani masyarakat di wilayah masing-masing.
Di hadapan para kepala daerah, Wapres Gibran secara khusus menyoroti program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi salah satu program prioritas Kabinet Merah Putih.
Program yang telah berjalan sejak 6 Januari 2025 ini, menurut Gibran, membutuhkan sinergi kuat antara pusat dan daerah agar dapat berjalan efektif dan tepat sasaran.
“Walaupun agama, suku, partai kita berbeda-beda, tapi kita lahir dalam keluarga besar Nusantara,” ujar Gibran dalam pidatonya, menekankan semangat persatuan dan gotong royong.
Baca Juga: Isu Dugaan Pertamax Oplosan, Kejagung Buka Fakta Hukum
“Untuk mengelola negara sebesar Indonesia, kita butuh kolaborasi kuat, kita butuh sinergi erat di bawah satu komando Bapak Presiden Prabowo,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Wapres Gibran meminta para kepala daerah untuk aktif memantau pelaksanaan program-program prioritas pemerintah di daerah.
“Program prioritas seperti makan bergizi gratis, hilirisasi, swasembada energi, swasembada pangan, penciptaan lapangan kerja ini harus kita dukung, harus kita keroyok bersama-sama, harus kita monitor bersama-sama implementasinya,” tegasnya.
Baca Juga: Korupsi Pajak Demi Fashion Show Anak: Mantan Pejabat Ditjen Pajak Jakarta Terciduk KPK
Secara spesifik, Gibran meminta perhatian para gubernur, bupati, dan wali kota terhadap ketersediaan bahan pangan dan infrastruktur pendukung program MBG di daerah.
Ia menyadari bahwa “Ketersediaan bahan pangan ini di beberapa tempat masih sulit dan mahal,”.
Oleh karena itu, ia memohon agar “infrastruktur supply chain dan distribusi MBG-nya mohon dimonitor dan dibantu,”.
Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, juga pernah menyampaikan ide serupa mengenai peran pemerintah daerah dalam program MBG.
Dadan mengusulkan pemanfaatan lahan-lahan pemerintah daerah untuk mendukung pengadaan bahan pangan program MBG.
“Ketika kunjungan Pak Presiden ke kantor BGN, kemudian beliau menyampaikan kalau bisa pinjam pakai, pinjam pakai saja,” kata Dadan, menirukan arahan Presiden Prabowo pada 12 Februari 2025.
“Yang kena (efisiensi) ya pengadaan di pengadaan lahan, yang bisa menggunakan lahan-lahan pemda, lahan instansi lain, kementerian lain, BUMN dan lain-lain bisa pinjam pakai,” jelasnya.
Dadan Hindayana juga menekankan pentingnya menu MBG yang disesuaikan dengan potensi pangan lokal di masing-masing daerah. Hal ini, menurutnya, dapat memaksimalkan pemanfaatan sumber daya daerah dan memastikan keberlanjutan program.
Baca Juga: Pemkot Bontang Gelar Pasar Murah, Bantu Dagang Hadirkan Sembako Terjangkau Sambut Ramadan
“Nah, isi protein di berbagai daerah sangat tergantung potensi sumber daya lokal dan kesukaan lokal, jangan diartikan lain, ya,” kata Dadan.
Ia mencontohkan, “Yang banyak ikan, ikan lah yang mayoritas, seperti itu,”.
Begitu pula dengan sumber karbohidrat, “kalau orang sudah terbiasa makan jagung, ya karbohidratnya jagung meskipun nasi mungkin diberikan juga,” namun di daerah yang tidak terbiasa jagung, nasi tetap menjadi pilihan utama.
Dengan penekanan pada kolaborasi pusat-daerah dan pemanfaatan potensi pangan lokal, diharapkan program Makan Bergizi Gratis dapat berjalan sukses dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat di seluruh Indonesia. ***
Komentar Anda