Mengapa Hujan Masih Turun di Awal Musim Kemarau 2025? Ini Penjelasan BMKG
BMKG menjelaskan penyebab hujan masih terjadi di awal musim kemarau 2025, termasuk faktor atmosfer lokal dan global.
Portalbontang.com, Jakarta – Meskipun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memprediksi bahwa Indonesia memasuki musim kemarau pada April 2025, sejumlah wilayah masih mengalami hujan deras.
Kondisi ini menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat mengenai penyebab fenomena tersebut.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa Indonesia saat ini berada dalam fase transisi atau pancaroba dari musim hujan ke musim kemarau.
Dalam fase ini, hujan yang terjadi tidak merata di seluruh wilayah, melainkan dipengaruhi oleh dinamika atmosfer skala lokal dan regional.
“Sebenarnya saat ini adalah musim pancaroba dari musim hujan ke musim kemarau,” ujar Guswanto dalam keterangan resminya pada Jumat, 11 April 2025.
Faktor Penyebab Hujan Lokal
Guswanto menyebutkan dua faktor utama penyebab hujan lokal, yaitu konvergensi dan labilitas lokal yang kuat.
Konvergensi adalah pertemuan massa udara yang dapat memicu naiknya udara hangat dan lembap ke atmosfer, menyebabkan terbentuknya awan hujan secara signifikan di wilayah terdampak.
Sementara itu, labilitas lokal adalah kondisi atmosfer yang memungkinkan udara naik dengan cepat karena lebih ringan dari udara sekitarnya, umum terjadi saat siang hari ketika matahari memanaskan permukaan bumi.
Tampilkan SemuaJoin channel WhatsApp Portalbontang.com agar tidak ketinggalan berita terbaru lainnya
Join now