Portalbontang.com, Bontang – Suasana khidmat dan penuh haru menyelimuti Auditorium Kantor Wali Kota Bontang pada Selasa pagi (27/5/2025).
Sebanyak 80 pasang mata siswa-siswi kelas 9 SMP Negeri 6 Bontang berbinar, diiringi senyum bangga para orang tua.
Hari itu bukan sekadar perpisahan, melainkan penanda langkah awal mereka menuju jenjang pendidikan yang lebih tinggi, membawa bekal ilmu dan kenangan tiga tahun yang tak terlupakan.
Mewakili Wali Kota Bontang, Staf Ahli Bidang Pembangunan, Kemasyarakatan, dan SDM Sekretariat Daerah Kota Bontang, Asdar Ibrahim, hadir untuk memberikan selamat sekaligus pesan mendalam.
Kehadirannya didampingi perwakilan Dinas Pendidikan Kota Bontang, Kepala Sekolah SMPN 6 Rinawati Harini, serta para undangan yang turut menjadi saksi momen penting ini.
Dalam sambutannya, Asdar Ibrahim tak hanya mengucapkan selamat atas pencapaian akademis para siswa. Ia melukiskan perjalanan tiga tahun di bangku SMP sebagai sebuah proses pembentukan yang berharga.
“Hari ini adalah momen penting dalam perjalanan pendidikan anak-anakku sekalian. Tiga tahun telah dijalani di bangku SMP, melewati proses belajar, ujian, tawa, dan mungkin juga air mata. Kini, anak-anakku sekalian bersiap menapaki jenjang pendidikan yang lebih tinggi,” ujar Asdar, menggugah semangat para lulusan.
Baca Juga: Menko Airlangga Janjikan Diskon Listrik 50 Persen, Menteri ESDM Bahlil Malah Tak Tahu Menahu
Lebih dari itu, Asdar Ibrahim memaparkan komitmen kuat Pemerintah Kota Bontang dalam memajukan sektor pendidikan.
Ia menggarisbawahi visi untuk menghadirkan pendidikan yang inklusif, mampu beradaptasi dengan derasnya arus perubahan zaman, dan tentunya, berbasis teknologi. Sebuah gebrakan pun diumumkan.
“Pemkot Bontang akan menyiapkan tablet pintar yang akan dibagikan kepada siswa-siswi SMP Negeri se-Kota Bontang,” jelas Asdar.
Baca Juga: Premanisme Berbaju Ormas Ancam Investasi, Istana: Fokus Tindak Tegas, Bukan Ormasnya
Inisiatif pengadaan tablet pintar ini, lanjutnya, bukan sekadar mengikuti tren digitalisasi. Ada tujuan mulia di baliknya: mengurangi penggunaan kertas secara signifikan, terutama saat pelaksanaan ujian.
Ini adalah langkah konkret menuju sekolah yang lebih ramah lingkungan sekaligus upaya efisiensi anggaran dalam jangka panjang.
“Tablet ini akan menjadi aset inventaris sekolah,” tegas Asdar, seraya meminta para kepala sekolah dan guru untuk menjaga dan mengelolanya dengan penuh tanggung jawab.
Langkah ini sejalan dengan upaya nasional dalam digitalisasi sekolah yang juga dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk meningkatkan akses dan kualitas pembelajaran.
Baca Juga: Seskab Teddy: Indonesia Dukung Penuh Papua Nugini Jadi Anggota ke-12 ASEAN
Tak berhenti pada inovasi teknologi, Asdar Ibrahim juga membagikan capaian signifikan dari Program 100 Hari Kerja Pertama Pemerintah Kota Bontang yang berfokus pada pembentukan karakter dan spiritualitas.
“Program Baca Alquran dan Salat Duha sebelum belajar telah berjalan di 85% sekolah,” ungkapnya, dengan catatan 15% sisanya tidak diimplementasikan karena mengakomodasi sekolah non-muslim, menunjukkan pendekatan yang inklusif.
Selain itu, “Program Wajib Belajar Pukul 19.00–21.00 juga telah mencapai partisipasi 90% di tingkat sekolah dan bahkan 95% di tingkat wilayah kelurahan,” tambah Asdar.
Program-program ini, menurutnya, dirancang untuk membangun fondasi karakter, spiritualitas, dan literasi yang kokoh bagi anak-anak Bontang.
Data dari Dinas Pendidikan Kota Bontang menunjukkan bahwa program-program ini mulai memberikan dampak positif terhadap peningkatan disiplin dan minat baca siswa.
Kepada para lulusan SMPN 6 yang akan segera menjadi alumni, Asdar menitipkan pesan penuh harapan. Ia mendorong mereka untuk tidak pernah berhenti belajar, berani bermimpi besar, dan memiliki semangat juang yang tinggi dalam menggapai cita-cita.
“Jadikan ilmu sebagai cahaya, dan jadikan teknologi sebagai jembatan untuk berprestasi. Kota Bontang menaruh harapan besar di pundak kalian,” pungkasnya dengan penuh keyakinan. ***
Komentar Anda