Mengungkap Sejarah Hari Lahir Pancasila 1 Juni: Dari Gagasan Soekarno hingga Sempat Dilarang Era Orde Baru
Simak sejarah lengkap Hari Lahir Pancasila 1 Juni, dari cetusan Soekarno, larangan di masa Orde Baru, hingga penetapannya sebagai hari libur
Portalbontang.com, Bontang – Setiap tanggal 1 Juni, bangsa Indonesia memperingati Hari Lahir Pancasila, sebuah momen fundamental yang menandai perenungan atas Dasar Negara. Peringatan ini menjadi pengingat akan proses lahirnya falsafah bangsa yang digagas oleh Soekarno.
Gagasan awal mengenai dasar negara Indonesia ini disampaikan oleh Soekarno dalam sidang pertama Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang berlangsung pada 29 Mei hingga 1 Juni 1945.
Saat itu, Soekarno mengemukakan lima prinsip yang kemudian dikenal sebagai Pancasila, yaitu: Kebangsaan Indonesia, Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan, Mufakat atau Demokrasi, Kesejahteraan Sosial, dan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Baca Juga: Cemburu Buta di Kemayoran: Pria Nekat Siram Air Keras ke Mantan Istri Siri dan Teman Prianya
Peringatan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila sejatinya telah dimulai sejak era kepemimpinan Presiden Soekarno, tepatnya pada tahun 1964. Namun, perjalanan peringatan ini tidak selalu mulus. Tradisi ini sempat terhenti ketika Soeharto menjabat sebagai Presiden Indonesia.
Di masa pemerintahan Orde baru, Soeharto menetapkan tanggal 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Penetapan ini bertujuan untuk mengenang peristiwa G30S tahun 1965 dan peran pemerintah dalam menanggulanginya.
Konsekuensinya, pada tahun 1970, peringatan Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni mulai dihentikan, bertepatan setelah wafatnya Soekarno. Penghentian ini juga diperkuat dengan adanya larangan yang dikeluarkan oleh Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib) pada masa itu.
Tampilkan SemuaJoin channel WhatsApp Portalbontang.com agar tidak ketinggalan berita terbaru lainnya
Join now