PORTAL BONTANG – Dikukuhkan menjadi guru besar di waktu yang bersamaan dengan pasangan adalah impian banyak orang.
Hal itu pula yang terjadi di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sabtu 9 Maret 2024.
Sepasang suami istri berhasil meraih gelar tertinggi dalam aspek akademik, mereka adalah Prof. Dr. Ir. Aris Winaya, M.M., M.Si., IPU, ASEAN Eng. dan Prof. Dr. Ir. Maftuchah, M.P.
Baca Juga: Besok Sidang Isbat 2024, BRIN: Ada Perbedaan Awal Ramadhan 1445 H
Keduanya sama-sama mengabdi di Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP) UMM dan memiliki fokus penelitian yang menarik di bidangnya.
Meski begitu, hari pengukuhan tersebut masih diselimuti duka karena Maftuchah harus berpulang beberapa minggu sebelumnya.
Sehingga Aris yang juga Dekan FPP UMM tersebut dikukuhkan sendiri tanpa istrinya. Sementara Maftuchah dianugerahi dan dikukuhkan sebagai guru besar anumerta.
Baca Juga: Jangan Asal Konsumsi Air Hujan, Dosen Pendidikan Biologi: Mengandung Mikroba
Selain itu, berkat teknologi AI, Maftuchah juga ‘dihadirkan’ dan orasinya tersampaikan di hadapan para tamu.
Dalam paparannya, Aris menjelaskan mengenai aplikasi teknologi DNA dalam penguatan strategi konservasi sumber daya genetik ternak di Indonesia.
Ia melanjutkan bahwa beberapa negara yang telah berkomitmen untuk mempertahankan potensi genetik ternak lokal akan terus mengamati tren perkembangan bidang peternakan.
Baca Juga: 5 Tips Persiapkan Tubuh sebelum Puasa Ramadhan, Agar Badan Tidak ‘Kaget’
Di sisi lain, teknik genetika molekuler diperkirakan akan memiliki dampak yang cukup besar di masa depan.
Misalnya tes berbasis DNA untuk gen yang mempengaruhi sifat kualitatif yang sulit diukur saat ini, seperti kualitas daging atau ketahanan terhadap penyakit.
“Hal Ini juga akan membuka jalan menuju kemungkinan kemajuan dalam evolusi biologi, pemuliaan hewan dan hewan model untuk penyakit manusia. Misalnya saja, seleksi genomik yang seharusnya bisa meningkatkan dua kali lipat keuntungan genetik dalam industri susu. Meski begitu, ada tantangan tersendiri. Seperti terjadinya revolusi dalam bidang pemuliaan ternak sebagai alat dan teknik yang berbeda dengan pemuliaan konvensional selama ini,” tambahnya, seperti dilansir Portalbontang.com dalam rilisnya.
Komentar Anda