PORTAL BONTANG – Film horor berjudul ‘Kiblat’ belakangan ini menjadi topik hangat di media sosial, terutama karena poster filmnya.
Poster tersebut menampilkan seseorang dalam posisi rukuk dengan wajah yang tampak ke atas, yang cukup mengejutkan.
Beberapa pengamat seni merasa bahwa penggunaan simbol-simbol agama, khususnya Islam, dalam beberapa film horor Indonesia tidak seimbang.
Baca Juga: Kapan Zakat Fitrah Dikumpul dan Didistribusikan? Menurut Majelis Tarjih Muhammadiyah…
KH Asrorun Niam Sholeh, Ketua MUI Bidang Fatwa, menekankan pentingnya penempatan istilah dan simbol keagamaan yang adil dan tepat.
Menurutnya, istilah dan simbol agama harus digunakan pada konteks yang tepat.
Ia menjelaskan bahwa MUI belum membahas masalah ini secara khusus.
Baca Juga: Jangan Telat ke Masjid, Ini Hukum Shalat Tarawih tapi Belum Shalat Isya
Komisi Fatwa juga belum meninjau fatwa tentang penggunaan istilah-istilah agama yang tidak sesuai konteksnya.
“Fatwa baru akan dikeluarkan ketika ada permintaan dan informasi yang lengkap,” ujarnya, dikutip Portalbontang.com dari situs resmi MUI.
Sebelumnya, KH Cholil Nafis, Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, melalui akun Instagram pribadinya, mengomentari film ‘Kiblat’ berdasarkan poster filmnya.
Baca Juga: Hindari Puncak Arus Mudik Lebaran 2024, Pemerintah Imbau Masyarakat Berangkat Lebih Awal
Ia mengatakan bahwa gambar poster filmnya cukup menyeramkan, namun judulnya ‘Kiblat’ menimbulkan pertanyaan.
Menurut Kiai Cholil, pemilihan judul ‘Kiblat’ kurang tepat. Ketika mencari makna ‘kiblat’ dari berbagai sumber, hanya muncul satu makna yaitu arah kiblat bagi umat Islam saat shalat.
Dalam KBBI, ‘kiblat’ diartikan sebagai arah ke Ka’bah di Makkah.
Baca Juga: Wujudkan Kedaulatan NKRI, Indonesia Rebut Ruang Udara Kepri dan Natuna dari Singapura
Ensiklopedia tertua di dunia, Britannica, juga mendeskripsikan ‘kiblat’ dengan makna yang sama.
Oleh karena itu, pemilihan judul ‘Kiblat’ untuk film horor ini dianggap bermasalah.
Film ‘Kiblat’ ini memang menimbulkan banyak respons di media sosial.
Sutradara Film, Gina S Noer, menyatakan bahwa simbol-simbol keagamaan, terutama Islam, seringkali hanya dijadikan hiasan.
“Film horor Indonesia banyak yang hanya menghadirkan sensasi ketakutan kepada penonton,” ucapnya.
Namun, menurutnya, dalam film horor terlaris asal Korea, ‘Exhuma’, simbol keagamaan justru menjadi penguat keimanan seseorang.
Baca Juga: Kultum Subuh: Perbanyak Sedekah di Bulan Ramadhan, Banyak Keutamaan di Dalamnya
Keimanan yang kuat membuat orang tidak mudah takut dengan hal-hal gaib seperti makhluk halus dan sejenisnya. ***
Komentar Anda