Kecelakaan Helikopter Tewaskan Ebrahim Raisi, Pemerintah Iran: Tidak Ada Tanda-Tanda Kriminal
Militer Iran sejauh ini tidak menemukan bukti adanya aktivitas kriminal dalam kecelakaan helikopter yang menewaskan Ebrahim Raisi.
PORTAL BONTANG – Media pemerintah melaporkan bahwa militer Iran sejauh ini tidak menemukan bukti adanya aktivitas kriminal dalam Kecelakaan Helikopter yang menewaskan presiden negara itu Ebrahim Raisi dan tujuh orang lainnya.
Presiden berusia 63 tahun itu meninggal pada hari Minggu, 18 Mei 2024 setelah helikopternya jatuh di pegunungan barat laut negara itu ketika kembali dari acara peresmian bendungan di perbatasan dengan Azerbaijan.
“Tidak ada lubang peluru atau dampak serupa yang terlihat pada puing-puing helikopter,” kata laporan awal staf umum angkatan bersenjata yang diterbitkan oleh kantor berita resmi IRNA, Kamis malam, 23 Mei 2024, dilansir Portalbontang.com dari VOA Indonesia.
Baca Juga: Teknologi Pulsed Electric Field Pada Pengolahan Pangan
“Helikopter itu terbakar setelah menghantam daerah tinggi,” katanya, seraya menambahkan bahwa “tidak ada konten mencurigakan yang terdeteksi selama komunikasi antara menara pengawas dan awak penerbangan.”
Helikopter Raisi telah terbang pada “rute yang telah direncanakan sebelumnya dan tidak meninggalkan jalur penerbangan yang ditentukan” sebelum kecelakaan terjadi.
Laporan tersebut mengatakan puing-puing helikopter telah ditemukan oleh pesawat tak berawak Iran pada Senin pagi namun “kompleksitas area, kabut dan suhu rendah” menghambat pekerjaan tim pencarian dan penyelamatan.
Pihak militer mengatakan “dibutuhkan lebih banyak waktu” untuk menyelidiki kecelakaan itu dan mereka akan mengumumkan rincian lebih lanjut kemudian.
Tampilkan SemuaJoin channel WhatsApp Portalbontang.com agar tidak ketinggalan berita terbaru lainnya
Join now