PORTAL BONTANG – Insiden turbulensi parah yang dialami penerbangan Singapore Airlines SQ321 pada 21 Mei 2024 masih berdampak.
Banyak warga Singapura yang diliputi rasa cemas dan takut untuk terbang.
Hal ini mendorong banyak orang mencari pengobatan untuk mengatasi aerofobia atau rasa takut terbang.
Menurut media Singapura dilansir Portalbontang.com dari RRI, Minggu 9 Juni 2024, para penderita aerofobia mengalami berbagai tingkat kecemasan, mulai dari ringan hingga serangan panik parah.
Ketakutan ini dipicu oleh pikiran atau bayangan tentang apa yang akan terjadi saat berada di udara.
Meski demikian, para pakar penerbangan menegaskan bahwa transportasi udara adalah salah satu moda transportasi teraman.
Oleh karena itu, banyak orang yang berusaha mengatasi rasa takut terbang dengan menjalani terapi.
Ketakutan ini semakin diperparah dengan beberapa peristiwa serupa, seperti turbulensi yang dialami armada Qatar Airways dalam penerbangan Doha-Dublin.
Akibatnya, klinik spesialis psikologi di Singapura, Psych Connect, mengalami lonjakan pasien.
Pendiri klinik, Sanveen Kang, mengatakan bahwa aerofobia dapat muncul hanya dengan membaca atau mendengar cerita tentang insiden di udara.
Baca Juga: Adobe Perbarui Syarat Layanan, Pengguna Pro Marah: Ada Apa?
“Hal ini seperti memperkuat kecemasan bagi mereka yang rentan,” ujarnya.
Tips Mengatasi Fobia Terbang
Ada beberapa cara agar dapat mengatasi ketakutan atau fobia terbang. Berikut ini tipsnya:
Pelajari tentang penerbangan
Semakin Anda memahami cara kerja pesawat, semakin kecil rasa cemas Anda.
Komentar Anda