Portal Bontang
Beranda News Sri Mulyani: Program Makan Bergizi Gratis Seperti Pesta Pernikahan Setiap Hari

Sri Mulyani: Program Makan Bergizi Gratis Seperti Pesta Pernikahan Setiap Hari

Sri Mulyani menyebut program Makan Bergizi Gratis ibarat pesta pernikahan setiap hari karena skala besar dan kompleksitas pelaksanaannya.

Sri Mulyani mengibaratkan MBG seperti hajatan mantu yang digelar setiap hari.

PORTALBONTANG.COM, Bontang – Pemerintah saat ini tengah mengimplementasikan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk menjangkau masyarakat di seluruh Indonesia.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyoroti tantangan besar dalam pelaksanaan MBG karena cakupannya yang luas dan penerima manfaat yang sangat banyak.

Saat menghadiri Mandiri Investment Forum 2025 di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa 11 Februari 2025 lalu, Sri Mulyani mengibaratkan program ini seperti menggelar hajatan setiap hari.

Baca Juga: Breaking News! Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadan 1446 H pada 1 Maret 2025, Idulfitri 1 Syawal 31 Maret 2025

Pelaksanaan MBG Seperti Katering Hajatan Setiap Hari

Dalam pidatonya, Sri Mulyani membandingkan MBG dengan layanan katering hajatan, yang biasanya direncanakan selama berbulan-bulan dan dilaksanakan hanya sekali. Namun, MBG dijalankan setiap hari dengan skala jauh lebih besar.

“Jadi saya bisa membayangkan bahwa banyak dari Anda di ruangan ini yang mungkin sudah mengadakan pernikahan anak-anak mereka. Anda biasanya mengundang orang dalam jumlah 500, 1.000 orang,” kata Sri Mulyani.

“Kalau MBG, kami menyediakan makanan untuk 5.000 di setiap fasilitas setiap hari,” tambahnya.

Baca Juga: Prediksi Awal Ramadan 1446 H Menurut Kalender Hijriah Global Tunggal Muhammadiyah

“Jadi, Anda merasa seperti memiliki pesta pernikahan setiap hari selama setahun,” lanjutnya.

Kompleksitas Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis

Sri Mulyani menekankan bahwa MBG bukan sekadar program pemberian makanan, tetapi juga melibatkan berbagai aspek teknis yang harus diperhatikan secara cermat.

Baca Juga: Pj Gubernur Kaltim Tinjau Pembangunan Turap Sungai di Bontang, Pastikan Proyek Berjalan Lancar

“Makanan bergizi untuk lebih dari 350.000 sekolah, lebih dari 90 juta siswa di Indonesia, bukanlah hal yang mudah,” ujarnya.

Selain besarnya anggaran yang harus disiapkan, ada tantangan dalam memastikan distribusi makanan berlangsung lancar lima hari dalam seminggu selama tahun ajaran.

“Jadi hanya memberikan sedikit gambaran tentang hal ini, apa yang Anda sebut sebagai kerumitan dari kualitas makanan, pengiriman, dan memastikan bahwa kami dapat memberikan dukungan,” imbuhnya.

Anggaran dan Efisiensi untuk MBG

Pemerintah saat ini melakukan efisiensi anggaran dengan memangkas beberapa pos kementerian dan lembaga negara.

Langkah ini sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja Dalam Pelaksanaan APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025, yang memungkinkan penghematan hingga Rp306,69 Triliun.

Baca Juga: Ukuran Fidyah: Seharga Sekali Makan atau Sehari Penuh?

Dana hasil efisiensi ini digunakan untuk mendukung program prioritas pemerintah, termasuk Makan Bergizi Gratis.

Dalam konferensi pers di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Jumat (24/1/2025), Sri Mulyani menjelaskan bahwa Presiden menekankan efisiensi anggaran harus berfokus pada program yang manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat, seperti MBG.

Target Penerima Manfaat MBG 2025

Pemerintah telah menetapkan target penerima manfaat MBG dalam beberapa tahap:

Baca Juga: Hukum Fidyah Menurut Fatwa Tarjih Muhammadiyah: Ketentuan, Penerima, dan Cara Pembayarannya

  • Januari – April 2025: 3 juta penerima manfaat
  • April – Agustus 2025: 6 juta penerima manfaat
  • Hingga akhir tahun 2025: 15 juta penerima manfaat

Anggaran yang dikelola Badan Gizi Nasional (BGN) untuk MBG mencapai Rp71 Triliun.

Presiden Prabowo sempat mengusulkan percepatan dan perluasan cakupan program ini, dengan target 89 juta penerima manfaat. Jika target ini dijalankan, BGN membutuhkan tambahan anggaran sebesar Rp100 Triliun.

Baca Juga: Bolehkah Suami Mengganti Qadha Puasa Istri? Ini Penjelasan Syariat

“Jadi Pak Presiden bertanya ke kami, kalau diajukan percepatan berapa dana yang dibutuhkan? Kami jawab Rp100 Triliun,” ungkap Kepala BGN, Dadan Hindayana, Sabtu 25 Januari 2025 lalu. ***

Join channel WhatsApp Portalbontang.com agar tidak ketinggalan berita terbaru lainnya

Join now
Bagikan:

Iklan