PORTAL BONTANG – Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur melaporkan tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk, yang diukur dengan Gini Ratio, mencapai 0,310 pada September 2024.
Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 0,011 poin dibandingkan Gini Ratio pada Maret 2024, yang tercatat 0,321.
“Penurunan ketimpangan pengeluaran juga terlihat pada wilayah perkotaan dan perdesaan,” ujar Kepala BPS Kaltim, Yusniar Juliana, dalam pernyataan resminya, yang dilansir Portalbontang.com dari Instagram @beritapemprovkaltim, Senin 20 Januari 2025.
Baca Juga: 3 Fakta Menarik Alex Pastoor, Asisten Kluivert dan Juru Taktik Baru Timnas Indonesia
Pada wilayah perkotaan, Gini Ratio September 2024 berada di angka 0,315, turun 0,010 poin dari Maret 2024 yang mencatat angka 0,325.
Di perdesaan, Gini Ratio tercatat sebesar 0,282, turun 0,007 poin dibanding Maret 2024 yang sebesar 0,289.
Ketimpangan ekonomi di perdesaan lebih rendah dibandingkan di perkotaan.
Hal ini dipengaruhi oleh keseragaman pekerjaan penduduk pedesaan, yang mayoritas bekerja sebagai petani atau nelayan, sehingga pendapatan dan pengeluaran cenderung lebih merata.
Baca Juga: Usai Viral Merusak Fasilitas Umum, Kemkomdigi Desak Aplikasi Jagat Revisi Fitur Berburu Koin
Mengacu pada ukuran ketimpangan Bank Dunia, distribusi pengeluaran kelompok penduduk 40 persen terbawah pada September 2024 sebesar 22,12 persen.
Jika dirinci, distribusi di perkotaan tercatat 22,02 persen, sedangkan di perdesaan mencapai 23,42 persen.
Angka ini menempatkan distribusi pengeluaran pada kategori ketimpangan rendah. ***
Komentar Anda