Sebagai wujud apresiasi, Megawati menyampaikan rasa terima kasih mendalam atas nama keluarga dan partai kepada seluruh pimpinan dan anggota MPR periode 2019-2024.
Baca Juga: KPK Tahan Dua Tersangka Korupsi Anak Usaha Telkom, Negara Rugi Rp280 Miliar
Ia juga menegaskan pentingnya pengakuan atas kesalahan sejarah.
“Jika salah, ya akui salah. Itu adalah politisasi sejarah. Atas nama keluarga Bung Karno dan PDIP, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya,” tegasnya.
Pemulihan Nama Bung Karno Setelah Penantian Panjang
Pada 9 September 2024, MPR resmi mencabut TAP MPRS Nomor XXXIII/MPRS/1967.
Baca Juga: Mengapa Program Makan Bergizi untuk Ibu Hamil Baru Dilakukan Seminggu Sekali? Ini Alasannya
Ketetapan tersebut sebelumnya menuduh Bung Karno mendukung Gerakan 30 September (G30S) tanpa dasar hukum yang jelas.
Ketua MPR, Bambang Soesatyo, menyebut bahwa meski secara yuridis TAP ini tidak berlaku sejak 2003, pencabutan resmi dan penyerahan dokumen secara simbolis tetap penting untuk menutup luka psikologis dan politis.
“Kami ingin menyelesaikan persoalan ini secara menyeluruh, baik secara hukum maupun emosional,” kata Bambang.
Guntur Soekarnoputra, putra sulung Soekarno, mengungkapkan bahwa keputusan ini menjadi bentuk keadilan yang telah lama dinanti.
“Tuduhan tidak berdasar ini menyisakan luka mendalam bagi keluarga kami dan rakyat Indonesia yang mencintai Bung Karno,” tuturnya.
Discussion about this post