Sebagai bagian dari reformasi, PSSI berencana menerapkan sistem lisensi klub mulai tahun depan.
Erick memastikan klub yang melanggar aturan akan dikenakan sanksi tegas, seperti pengurangan poin.
Detail Proses Penyelesaian kompensasi
Terkait kompensasi, Erick mengungkapkan bahwa tim pengacara dari kedua pihak akan berdiskusi untuk merumuskan detail pembayaran.
Baca Juga: Pro-Kontra Fans Garuda Jadi Sorotan di Vietnam: Dari Patrick Kluivert hingga Shin Tae-yong
“Pelatih Shin Tae-yong telah menandatangani surat penerimaan, dan kami berharap masalah ini selesai dengan damai,” ujar Erick.
PSSI berkomitmen menyelesaikan kewajiban ini secara profesional, sekaligus menjaga reputasi federasi di tingkat internasional.
Kompensasi Rp88 Miliar untuk Shin Tae Yong
Sebagai konsekuensi pemutusan kontrak, PSSI harus membayar Rp88 miliar kepada Shin Tae-yong. Jumlah tersebut merupakan sisa kontrak selama dua tahun yang masih berlaku hingga 2027.
Shin Tae-yong pertama kali direkrut pada 2020 dengan gaji awal Rp1,15 miliar per bulan.
Di bawah kepemimpinannya, Timnas Indonesia sukses tampil di kompetisi besar seperti Piala Asia dan Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Berkat prestasi tersebut, PSSI memberikan perpanjangan kontrak pada 2024, dengan kenaikan gaji menjadi Rp2 miliar per bulan.
Baca Juga: Program Makan Bergizi Gratis untuk Ibu Hamil Diluncurkan, Fokus pada Pencegahan KEK dan BBLR
Discussion about this post