“Dalam beberapa hari mendatang, AS akan terus mendesak Turki, Mesir, Qatar, Israel, dan negara lain untuk mencapai gencatan senjata di Gaza,” imbuh Biden.
Ia mengatakan bahwa kesepakatan Israel-Hizbullah menunjukkan bahwa “perdamaian itu mungkin.”
Berikut pernyataan resmi Joe Biden yang dilansir Portalbontang.com dari situs resmi Gedung Putih AS.
PRESIDEN: Selamat siang.
Hari ini, saya membawa kabar baik dari Timur Tengah. Saya baru saja berbicara dengan Perdana Menteri Israel dan Lebanon, dan dengan senang hati mengumumkan bahwa pemerintah mereka telah menerima usulan Amerika Serikat untuk mengakhiri konflik yang menghancurkan antara Israel dan Hizbullah.
Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Presiden Macron dari Prancis atas kemitraannya dalam mencapai momen ini.
Selama hampir 14 bulan, konflik mematikan melanda perbatasan yang memisahkan Israel dan Lebanon — konflik yang dimulai sehari setelah serangan 7 Oktober oleh Hamas terhadap Israel. Beberapa jam kemudian, pada pukul 02.00 dini hari, Hizbullah dan organisasi teroris lain yang didukung Iran menyerang Israel untuk mendukung Hamas.
Mari kita perjelas: Israel tidak memulai perang ini. Rakyat Lebanon juga tidak menginginkan perang ini, begitu pula Amerika Serikat.
Selama setahun terakhir, termasuk beberapa hari setelah peristiwa 7 Oktober, saya menginstruksikan militer AS untuk mengirimkan aset dan kemampuan ke wilayah tersebut, termasuk kapal induk, skuadron tempur, dan sistem pertahanan udara canggih untuk melindungi Israel dan mencegah musuh bersama kami pada saat-saat kritis.
Sejak perang dengan Hizbullah dimulai, lebih dari 70.000 warga Israel terpaksa hidup sebagai pengungsi di negara mereka sendiri, menyaksikan rumah, bisnis, dan komunitas mereka dihancurkan. Lebih dari 300.000 warga Lebanon juga terpaksa menjadi pengungsi di negara mereka sendiri karena perang yang dipaksakan oleh Hizbullah.
Komentar Anda