PORTAL BONTANG – Militer Israel pada Jumat (22/11/2024) mengumumkan telah menewaskan dua komandan Hamas yang diduga terlibat dalam serangan 7 Oktober 2023.
Serangan ini terjadi sehari setelah Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang di Gaza.
ICC menuduh Netanyahu dan Gallant bertanggung jawab atas kejahatan seperti kelaparan sebagai metode perang dan pelanggaran terhadap kemanusiaan di Jalur Gaza.
Baca Juga: Apple Resmi Hentikan Program Perbaikan Gratis Keyboard Butterfly pada MacBook
“Keputusan ICC ini tidak masuk akal dan dipenuhi kebencian anti-Semit,” kata Netanyahu dalam pernyataan video, dilansir Portalbontang.com dari VOA Indonesia.
Presiden AS Joe Biden mengkritik keputusan ICC, menyebutnya “keterlaluan” dan berjanji terus mendukung Israel.
Sementara itu, China menyerukan pendekatan objektif, dengan menyatakan mendukung langkah-langkah yang mendukung keadilan.
Serangan Israel ke Gaza utara pada Kamis malam menewaskan lima militan Hamas, termasuk dua komandan yang terlibat dalam serangan 7 Oktober.
Baca Juga: Strategi Branding E-Commerce: Cara Menonjol di Tengah Ketatnya Persaingan Digital
Militer juga melaporkan serangan udara besar-besaran di Beit Lahia dan Jabalia, meski jumlah korban masih belum dipastikan.
Di Lebanon, serangan Israel menyasar Hizbullah yang bersekutu dengan Hamas. Rekaman AFPTV menunjukkan gumpalan asap di pinggiran selatan Beirut.
Militer Israel mengklaim jet tempurnya telah melancarkan putaran serangan baru ke wilayah tersebut.
Baca Juga: Dulu Driver Ojol, Kini Immanuel Ebenezer Jadi Wamenaker di Era Presiden Prabowo
Data Kementerian Kesehatan Lebanon menunjukkan setidaknya 52 orang tewas pada Kamis (21/11), menjadikan total korban tewas sejak Oktober 2023 mencapai 3.583 jiwa.
Sementara di Gaza, korban tewas akibat perang lebih dari 13 bulan terakhir mencapai 44.056 jiwa, mayoritas warga sipil, menurut data otoritas setempat yang diakui PBB.
Iran, pendukung Hamas dan Hizbullah, menyebut langkah ICC sebagai “akhir politik rezim Zionis.”
Otoritas Palestina juga menyambut baik keputusan ICC, meski tidak menyebut nama individu dalam pernyataan mereka.
Baca Juga: JOMO: Lawan FOMO yang Ajak Nikmati Hidup Nyata Tanpa Ketergantungan Media Sosial
Netanyahu menegaskan Israel akan melanjutkan upaya membela negaranya tanpa terpengaruh keputusan ICC.
“Tidak ada keputusan anti-Israel yang akan menghentikan kami,” ujarnya.
Di tengah konflik yang terus meluas, seorang warga Gaza, Belal, menyerukan diakhirinya perang.
“Sudah cukup bagi kami,” katanya setelah kehilangan 10 anggota keluarganya dalam serangan Israel. ***
Discussion about this post