Warganet Keluhkan Kartu E-Toll Kedaluwarsa, Picu Pro dan Kontra di Media Sosial
Warganet mengeluhkan kartu e-toll kedaluwarsa saat melewati jalan tol, memicu diskusi pro dan kontra terkait kebijakan ini.
PORTAL BONTANG – Keluhan terkait Kartu E-toll kedaluwarsa ramai dibahas di media sosial pada Rabu, 9 Oktober 2024.
Salah satu Warganet, Ryrinda, menceritakan pengalamannya ketika e-toll miliknya tidak berfungsi saat akan keluar dari Gerbang Tol Kendal, usai melewati jalan tol dari Pemalang menuju Kendal pada Senin, 7 Oktober 2024.
Ryrinda mengungkapkan bahwa kartunya tidak terbaca saat ia menekan kartu e-toll pada mesin gerbang.
Baca Juga: Wapres Terpilih Gibran Rakabuming Puji Makan Siang Gratis di SMAN 70 Jakarta, Sebut Menu Mewah
“Kartu aku nggak kebaca pas ditap, akhirnya aku pencet tombol bantuan,” tulis @Ryrinda dalam unggahannya di Thread X.
Petugas tol kemudian datang dan bertanya apakah mereka berhenti di rest area.
Ryrinda menjelaskan bahwa petugas tol menyampaikan adanya batas waktu penggunaan jalan tol, yang jika dilampaui menyebabkan kartu e-toll menjadi kedaluwarsa.
Untuk rute Pemalang-Kendal, durasi maksimalnya adalah 1,5 jam.
Namun, ia menambahkan bahwa pembukaan e-toll yang kedaluwarsa tidak dikenakan biaya tambahan, cukup memanggil petugas.
Keluhan ini memancing tanggapan pro dan kontra dari warganet.
Ada yang menyebut kebijakan e-toll kedaluwarsa sudah lama diterapkan, sementara yang lain menilai kebijakan ini memperpanjang antrian di gerbang tol.
Baca Juga: Bontang Raih Penghargaan Top Inovasi Pelayanan Publik 2024 dengan Program Rantang Kasih
Beberapa pengguna juga menilai aturan ini sebagai langkah pencegahan terhadap sopir yang curang, yang menukar kartu e-toll di tengah perjalanan demi membayar tarif tol lebih murah.
Seorang warganet yang mengaku bekerja di jalan tol menyebut aturan ini diterapkan untuk meminimalisir indikasi penipuan.
Tampilkan SemuaJoin channel WhatsApp Portalbontang.com agar tidak ketinggalan berita terbaru lainnya
Join now