Namun, Indonesia masih dihadapkan pada tantangan besar berupa kesenjangan keterampilan digital antara permintaan tenaga kerja dengan ketersediaan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi yang sesuai.
“BDD 2024 juga menjadi kesempatan bagi peserta untuk berjejaring dengan pelaku industri teknologi, startup, dan investor yang memiliki minat besar pada pengembangan teknologi digital. Acara ini adalah platform strategis bagi para pengembang untuk memamerkan ide-ide kreatif mereka dan membuka peluang kolaborasi di masa depan,” ungkap Muhammad Neil El Himam, M.Sc, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif, Kemenparekraf.
BDD adalah hasil kolaborasi antara Kemenparekraf/Baparekraf dengan Dicoding, Google Developers Authorized Training Partner, serta Google Cloud Partner di Indonesia.
Baca Juga: Potret Ironi Ketahanan Pangan Papua Selatan: Lahan Subur, Produktivitas Minim
Mengusung tema “Bridging the Digital Skills Gap: Paving the Way for Digital Indonesia”, BDD 2024 bertujuan menginspirasi, mengedukasi, dan memfasilitasi pengembang aplikasi, web, serta Android agar mampu meningkatkan keterampilan dan karya mereka sesuai standar global.
Acara ini juga menekankan pentingnya kolaborasi, inovasi, serta keberlanjutan dalam membangun ekosistem digital yang inklusif dan kompetitif, sehingga para peserta lebih siap menghadapi tantangan di industri teknologi, baik di tingkat nasional maupun global.
Baparekraf Developer Day (BDD) adalah inisiatif Kemenparekraf/Baparekraf yang bertujuan meningkatkan kapasitas dan kompetensi pengembang digital di Indonesia.
Discussion about this post