Portal Bontang
Beranda News Potret Ironi Ketahanan Pangan Papua Selatan: Lahan Subur, Produktivitas Minim

Potret Ironi Ketahanan Pangan Papua Selatan: Lahan Subur, Produktivitas Minim

Mengintip ketahanan pangan di Papua yang melatari TNI menyiapkan pasukan penyangga daerah rawan, pada Rabu, 2 Oktober 2024.

Potret Persawahan di Kabupaten Merauke, Papua Selatan.

PORTAL BONTANG – Program Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi (RAD-PG) yang dicanangkan oleh Bappenas Pusat dan Bappeda Provinsi Papua, telah dimasukkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2022-2024.

Program ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi masyarakat di Papua, Papua Selatan, dan Papua Barat Daya.

Baru-baru ini, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto meresmikan lima batalyon infanteri penyangga daerah rawan (PDR) di lima wilayah Papua sebagai bagian dari upaya memperkuat ketahanan pangan di provinsi tersebut.

Baca Juga: Satu Dekade Transportasi Era Jokowi: Solusi untuk Rakyat atau Tantangan yang Tak Kunjung Usai?

“Selain batalyon konstruksi, kami juga memiliki batalyon produksi yang akan mendukung program pertanian di Papua,” kata Agus dalam peresmian di Jakarta, Rabu, 2 Oktober 2024.

Lima batalyon Yonif PDR tersebut ditempatkan di berbagai daerah strategis, yakni Kabupaten Keerom dan Sarmi di Provinsi Papua, Boven Digoel dan Merauke di Papua Selatan, serta Kota Sorong di Papua Barat Daya.

Pembentukan batalyon ini menegaskan pentingnya sektor pertanian dalam menjaga ketahanan nasional, terutama di daerah-daerah dengan kerawanan pangan seperti Papua.

Potensi Pertanian Papua Selatan

Baca Juga: Kehadiran Mess Hilgers dan Eliano Reijnders Perkuat Peluang Timnas Indonesia Menuju Piala Dunia 2026: Inilah Peran Kunci Mereka

Papua Selatan dikenal memiliki potensi besar di sektor pertanian, didukung oleh luasnya lahan dan melimpahnya sumber daya alam.

Halaman: 1 2 3
Tampilkan Semua

Join channel WhatsApp Portalbontang.com agar tidak ketinggalan berita terbaru lainnya

Join now
Bagikan:

Iklan