Mengapa Gorontalo Rentan Gempa Bumi? Ini Penyebab Utamanya Termasuk Aktivitas Sesar Aktif
Gorontalo menjadi salah satu daerah di Indonesia yang rawan bencana gempa bumi, ini penyebab daerah itu rentan.
PORTAL BONTANG – GEMPA BUMI berkekuatan 6,4 SR mengguncang Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, pada Selasa, 24 September 2024.
Pusat gempa berada 76 kilometer barat daya Bone Bolango dan terasa hingga Kotamobagu, Bolaang Mongondow Selatan, serta Pohuwato, dengan intensitas skala III-IV Modified Mercalli Intensity (MMI).
Skala Mercalli digunakan untuk mengukur dampak gempa di area yang tidak memiliki seismometer.
Baca Juga: Antisipasi Sesar Garsela: Patahan Aktif di Bandung dan Garut, Pelajari 6 Langkah Mitigasi Gempa
Pada skala III MMI, getaran gempa di Gorontalo terasa signifikan di dalam rumah, seolah-olah ada truk besar yang melintas.
Kejadian ini menguatkan status Gorontalo sebagai wilayah rawan gempa bumi. Berikut beberapa faktor utama yang membuat Gorontalo sering dilanda gempa:
1. Geologi Gorontalo
Gorontalo terletak di pertemuan dua lempeng besar, yaitu lempeng Pasifik dan Eurasia.
Struktur sesar yang melintasi Kota Gorontalo dan Danau Limboto menjadi Penyebab utama terjadinya gempa di daerah ini, baik di daratan maupun wilayah tengah Gorontalo.
2. Aktivitas Sesar Aktif
Gempa besar 7,7 SR pada 17 November 2008 juga disebabkan oleh aktivitas sesar naik yang berarah Barat-Timur.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Surono, menjelaskan bahwa gempa ini terjadi karena mekanisme sesar aktif di wilayah penunjam Sulawesi Utara, yang dekat dengan Gorontalo.
Tampilkan SemuaJoin channel WhatsApp Portalbontang.com agar tidak ketinggalan berita terbaru lainnya
Join now