Menurunnya Angka Pernikahan dan Kelahiran di Indonesia, Childfree Jadi Salah Satu Faktornya
Paus Fransiskus juga menyoroti keluarga di Indonesia mempunyai banyak anak dalam kunjungannya pada 4 September 2024. Intip bahaya childfree.
Menurut Gita, mereka sudah merasa bahagia dengan kehidupan mereka tanpa kehadiran anak, dan keputusan ini diambil karena mereka memahami tanggung jawab besar yang menyertai menjadi orang tua.
Melalui keputusan Gita, mari kita lihat beberapa dampak yang dihadapi Indonesia terkait tren Childfree ini.
Baca Juga: Putra Dr. Boyke Setiawan Ungkap Proposal Prabowo dalam Pendirian SMA Taruna Nusantara Tahun 1988
Dampak Penurunan Pernikahan dan Kelahiran
Tren childfree menjadi salah satu faktor yang berkontribusi pada penurunan angka pernikahan dan kelahiran di Indonesia.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa angka pernikahan di Indonesia mengalami penurunan. Pada 2023, tercatat 1.577.255 pernikahan, berkurang 128.000 dari tahun sebelumnya.
Jika melihat data dari satu dekade terakhir, angka pernikahan turun sebesar 28,63 persen dibandingkan periode sebelumnya.
Selain itu, data Bank Dunia menunjukkan tren penurunan angka kelahiran di Indonesia. Pada tahun 1960, angka kelahiran per perempuan di Indonesia berada di angka 5,5, namun turun menjadi 2,2 pada tahun 2022.
Penurunan angka kelahiran ini dipengaruhi oleh faktor sosial, ekonomi, serta evolusi sosial negara.
Childfree menjadi salah satu penyebab yang turut mempengaruhi penurunan angka kelahiran, termasuk di Indonesia.
Apa saja faktor yang menyebabkan tren childfree di Indonesia?
Tampilkan SemuaJoin channel WhatsApp Portalbontang.com agar tidak ketinggalan berita terbaru lainnya
Join now