PORTAL BONTANG – Penangkapan Alice Guo, mantan Wali Kota Bamban, Filipina, menjadi perhatian besar di Indonesia.
Meskipun pernah menjabat sebagai wali kota, Alice Guo kini menjadi buronan pemerintah Filipina.
Alice Guo mengklaim bahwa ayahnya adalah warga negara China, sedangkan ibunya berkewarganegaraan Filipina.
Baca Juga: Bupati Ipuk Resmikan Langgar Art, Pusat Ekspresi Baru untuk Seniman Banyuwangi
Namun, klaim ini diragukan oleh Tim Parlemen Filipina.
Alice Guo diduga adalah warga negara China bernama Guo Hua Ping yang memiliki keterkaitan dengan sindikat kriminal di China.
Parlemen Filipina telah melakukan penyelidikan terhadap pusat penipuan, dengan dugaan bahwa Alice Guo adalah mata-mata China.
Tuduhan tersebut muncul karena ada dugaan kuat bahwa Alice Guo adalah warga negara China yang bertindak sebagai mata-mata, serta memberikan perlindungan bagi kelompok kriminal di Filipina.
Kasus ini semakin dramatis ketika Senat Filipina menangkap dan menginterogasi saudara perempuan Alice, Cassandra Li Ong.
Saudara perempuan Alice Guo ini ditangkap di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, pada 18 Agustus 2024.
Sebelumnya, Tim Parlemen Filipina menduga bahwa Alice Guo berhasil melarikan diri dari pemeriksaan perbatasan pada Juli 2024, sehingga dapat menyeberang ke Malaysia dan Singapura, hingga akhirnya tiba di Indonesia.
Baca Juga: Lomba Foto yang Digagas Graphic Bontang Memasuki Tahap Penjurian
Pada akhirnya, mantan Wali Kota Bamban tersebut ditangkap di Tangerang, Banten, pada Selasa, 3 September 2024.
Alice Guo dinyatakan buron setelah menolak untuk hadir dalam penyelidikan Senat Filipina terkait kasusnya.
Kadiv Hubungan Internasional Polri (Hubinter) Irjen Krishna Murti mengonfirmasi penangkapan Alice Guo.
“Benar, penangkapan tersebut hasil dari kerja sama dengan Polda Metro Jaya dan Polresta Bandung,” kata Krishna kepada wartawan pada Rabu, 4 September 2024.
Baca Juga: Pencabulan Terhadap Anak Bisa Lewat Internet? Pelajari Modus dan Perlindungan
Buronan kasus pencucian uang itu berhasil ditangkap oleh tim gabungan Divisi Hubinter Polri, Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, dan Polrestabes Bandung.
Diduga Lindungi Kasino Ilegal
Alice Guo mencalonkan diri dalam pemilihan umum 2022 sebagai kandidat Wali Kota Bamban, di wilayah utara Filipina.
Tuduhan bahwa ia melindungi kasino ilegal muncul setelah terungkapnya kompleks besar dengan beberapa gedung di dekat balai kota Bamban.
Kompleks tersebut menjadi pusat perjudian daring ilegal dan penipuan, yang sebagian besar melayani klien dari Tiongkok.
Kasino ini sering kali terekspos sebagai kedok untuk berbagai kejahatan lainnya di Filipina.
Perusahaan-perusahaan ini, yang sebagian besar melayani klien dari China, berkembang pesat selama masa jabatan mantan presiden Filipina Rodrigo Duterte, yang lengser pada tahun 2022.
Baca Juga: Pemkot Bontang Terima Penghargaan ANRI atas Implementasi Aplikasi Srikandi
Rodrigo Duterte kala itu sedang berupaya membangun hubungan ekonomi dan politik yang lebih erat dengan Beijing.
Namun, penerus Duterte, Ferdinand Marcos Jr, mengubah arah kebijakan luar negeri Filipina dan telah menindak tegas kejahatan terkait permainan daring sejak menjabat pada tahun 2023.
Terseret Kasus Pencucian Uang
Dewan Anti Pencucian Uang (AMLC) telah mengajukan beberapa tuduhan pencucian uang terhadap Alice Guo dan 35 orang lainnya ke Departemen Kehakiman.
AMLC menuduh Alice Guo dan kelompoknya melakukan pencucian uang lebih dari 100 juta peso atau setara Rp2,7 miliar, yang merupakan hasil dari aktivitas kriminal.
Baca Juga: Mengenal Paus Fransiskus, Hidup untuk Belajar hingga Perilakunya yang Sederhana
Tuduhan tersebut mengungkapkan adanya penipuan yang dilakukan dari fasilitas yang dibangun di atas tanah yang sebagian dimiliki oleh Alice Guo saat ia menjabat sebagai Wali Kota Bamban.
Senat Filipina telah mencari Alice Guo karena menolak hadir dalam penyelidikan kongres terkait dugaan hubungannya dengan kejahatan.
Alice Guo bersikeras bahwa tuduhan tersebut tidak berdasar, dan ia tetap mengklaim sebagai warga negara Filipina yang sah.
“Saya tumbuh di wilayah pertanian,” ujar Alice Guo berulang kali dalam Penyelidikan Senat Filipina pada 22 Mei 2024.***