Presiden Soekarno akhirnya mengeluarkan perintah untuk membentuk suatu badan Palang Merah Nasional, pada tanggal 3 September 1945.
Setelah diresmikan presiden, PMI pun mulai merintis kegiatan kemanusiaan dengan memberikan bantuan korban perang revolusi kemerdekaan Republik Indonesia, serta pengembalian tawanan perang sekutu maupun Jepang.
Baca Juga: Audiensi Tim Promedia Priangan Timur, Ivan Dicksan Bahas Perhelatan Pemilu 2024 di Kota Tasikmalaya
Perkembangan jaringan kerja PMI semakin tersebar di 30 provinsi dengan dukungan operasional 165 unit transfusi darah di Indonesia.
PMI Dalam Kacamata Kemanusiaan
Ketua Umum Palang Merah Indonesia M. Jusuf Kalla menyebut bahwa PMI dalam menjalankan tugasnya hanyalah untuk kemanusiaan.
Baca Juga: PP Muhammadiyah Sambut Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia
“Apa yang kita laksanakan adalah kemanusiaan, salah satu unsur penting daripada Pancasila, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, kita bekerja untuk mengatasi kesulitan masyarakat,” kata Jusuf Kalla saat Mukernas PMI pada tahun 2023.
Tak ayal, PMI menjadi lembaga yang sangat penting dalam kiprahnya dalam kegiatan kemanusiaan di Indonesia.
Di sisi lain, Kemenpora mengungkap Jusuf Kalla Bersama PMI dalam mengajak anak muda Indonesia untuk ikut mengatasi perubahan iklim melalui gerakan penghijauan, sejak 18 September 2023 lalu.
Lantas, timbul pertanyaan mengapa perubahan iklim juga menjadi perhatian PMI?
Rupanya, hal ini karena fenomena kekeringan perubahan iklim dan polusi udara sedang melanda Indonesia.
Perlu diketahui, bahwa PMI menolong sepenuh hati masyarakat yang menghadapi masalah perubahan iklim, poinnya tetap demi kemanusiaan.
Baca Juga: Apple Berencana Meluncurkan Magic Keyboard untuk iPad Entry-Level
Komentar Anda