PORTAL BONTANG – Pembangunan tahap pertama Istana Wakil Presiden (Wapres) di Ibu Kota Nusantara (IKN), yang terletak di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, ditargetkan selesai pada tahun 2025.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, saat berada di Penajam pada hari Senin, menyatakan bahwa pembangunan istana wapres ini merupakan langkah penting dalam mewujudkan IKN sebagai ibu kota baru Indonesia, yang dikenal dengan nama Kota Nusantara.
Menurut Basuki, yang juga menjabat sebagai Pelaksana Tugas Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), dimulainya pembangunan ini membawa Kota Nusantara semakin dekat menuju cita-cita besar sebagai pusat pemerintahan yang efisien dan berkelanjutan.
Baca Juga: Nasyiatul Aisyiyah Bontang Gelar Program Pashmina untuk Remaja Sehat
“Pembangunan istana wakil presiden dilakukan dalam dua tahap,” kata Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, Diana Kusumastuti, dilansir Portalbontang.com dari Antara, Selasa 13 Agustus 2024.
Ia menjelaskan bahwa tahap pertama pembangunan istana wapres mencakup pembangunan istana, kantor, hunian, dan berbagai fasilitas pendukung lainnya.
Proyek ini diharapkan selesai pada Agustus 2025.
“Pembangunan tahap satu sangat penting, karena menjadi fondasi untuk tahapan pembangunan berikutnya,” tambahnya.
Baca Juga: USB-C di iPhone 15, Bisa Terhubung ke Apa Saja?
Setelah tahap pertama selesai, Kementerian PUPR akan melanjutkan proses lelang untuk tahap kedua pembangunan istana wapres.
Pembangunan ini, lanjutnya, mencerminkan komitmen pemerintah dalam menjadikan Kota Nusantara sebagai pusat pemerintahan yang tidak hanya berfungsi sebagai pusat administrasi, tetapi juga sebagai contoh pembangunan kota modern, cerdas, dan berkelanjutan.
Istana wapres ini mengusung konsep “huma betang umai” dari bahasa Dayak, yang berarti rumah besar, memberikan ruang bersama dan fungsi mengayomi.
Baca Juga: Apple Kembali Kembangkan Kacamata Pintar, Apple Vision Versi Murah Segera Meluncur?
Konsep ini dikombinasikan dengan elemen tropis, performatif, dan regeneratif, sehingga menjadikan bangunan istana wapres ramah lingkungan dan hemat energi karbon, demikian penjelasan dari Diana Kusumastuti. ***
Discussion about this post