Hamas-Fatah Sepakat Rekonsiliasi, Indonesia Beri Apresiasi dan Dukungan Deklarasi Beijing
Menlu Indonesia menilai Deklarasi Beijing Hamas dan Fatah merupakan langkah maju dalam mendorong rekonsiliasi dan persatuan bangsa Palestina
Baca Juga: iPhone SE 4 Digosipkan Punya Face ID dan Layar OLED dengan Desain Baru, Tinggalkan Touch ID?
Yon juga menilai peran China dalam rekonsiliasi Hamas-Fatah sangat kuat karena pertemuan 21-23 Juli lalu di Beijing adalah pertemuan kedua setelah April lalu.
Sejak serangan 7 Oktober tahun lalu, komunikasi Hamas dan Fatah berlangsung intensif dengan China.
Apalagi China sudah menyatakan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina. Beijing juga pernah menyampaikan bangsa Palestina berhak untuk melawan Israel.
China, lanjut Yon, sekarang sudah mulai berani masuk ke jantung konflik di Timur Tengah, yakni Palestina-Israel.
Hal ini didorong pula oleh kepentingan ekonomi. Jika Timur Tengah damai, kepentingan bisnis dan investasi China di kawasan itu dapat terlindungi.
Baca Juga: Krisis Global Windows, Microsoft Salahkan Komisi Eropa
Permusuhan Hamas dan Fatah bermula dari kemenangan Hamas dalam pemilihan parlemen pada 25 Januari 2006. Fatah kemudian didorong untuk tidak mengakui kemenangan Hamas.
Amerika dan Israel juga menolak mengakui kemenangan Hamas dengan alasan Hamas adalah organisasi teroris.
Puncaknya, terjadi bentrokan senjata pada pertengahan Juni 2007 dan Fatah terusir dari Gaza. Sejak itu, Hamas mendominasi Gaza dan Fatah berkuasa di Tepi Barat. ***
Tampilkan SemuaJoin channel WhatsApp Portalbontang.com agar tidak ketinggalan berita terbaru lainnya
Join now