PORTAL BONTANG – Pendiri Yayasan Pondok Modern Babussalam Al Firdaus Karangploso, Kabupaten Malang, Imam Supandi, tidak dengan tiba-tiba tergerak hatinya untuk mencalonkan diri jadi wali kota malang.
Ada beberapa hal yang melatarbelakangi, khususnya yang masih berkenaan dengan dunia yang digelutinya sehari-hari, yakni pendidikan.
“Sebetulnya, latar belakang saya bukan orang politik atau pemerintahan,” ungkap Imam Supandi saat ditemui AboutMalang.com (mitra Promedia) di SMK Madani Indonesia Karangploso, Senin, 22 Juli 2024.
Baca Juga: Cara Mendapatkan Photoshop Gratis (Dan Alternatifnya) untuk Edit Foto di Tahun 2024
Dalam kesempatan tersebut, Pemimpin Redaksi AboutMalang.com, Arvendo Mahardika, bermaksud memperkenalkan AboutMalang.com, salah satu mitra jaringan Promedia Teknologi Indonesia.
Saat ini Promedia memiliki jaringan 1.132 media di seluruh Indonesia. Terdapat 120 media di Jawa Timur, dan 10 media di Malang Raya.
“Teman-teman tokoh pendidikan di Kota Malang, baik ulama, habaib, kiai, LSM, datang ke pondok saya, meminta saya maju, itu sudah setahun yang lalu,” lanjutnya.
Selama proses perenungannya, ia berkesimpulan bahwa kota sebesar Malang butuh ketegasan dalam pengambilan kebijakan, khususnya untuk image Malang sebagai kota pendidikan, industri, dan wisata.
Baca Juga: Kabar iPhone Lipat akan Rilis di 2026 Semakin Kencang
“Saya mengamati dari beberapa wali kota ke wali kota, kok tidak ada perubahan yang signifikan baik di bidang pendidikan, pergerakan ekonomi, kesehatan, maupun bidang-bidang yang lain, padahal jargonnya Kota Malang adalah kota pendidikan, industri, dan wisata, kok 3 bidang ini malah kurang optimal dilaksanakan,” urai pria yang juga Kepala SMK Mahardika ini.
Ia ingin membangun kembali image atau identitas Malang sebagai kota pendidikan, industri, dan wisata tersebut dengan beberapa penguat.
“Kota pendidikan yang bermartabat, punya akhlak dan etika, berkaitan juga dengan kota industri yang mumpuni dan komprehensif untuk meningkatkan ekonomi rakyat, kaitannya juga dengan kota wisata, wisatanya mana, ndak ada (yang optimal, red), semuanya selama ini ke Batu,” kata pria yang juga Wakil Ketua Umum Lembaga Komunikasi Pemangku Adat Seluruh Indonesia (LKPASI).
Padahal secara infrastruktur, Kota Malang sudah siap untuk menjadikan 3 identitas itu benar-benar berdampak dan menyejahterakan masyarakat.
“Sekarang sudah ada tol di Gribig, akses transportasi dari luar kota mudah,” ungkap Supandi.
“Dengan semua itu, bagaimana rakyat menjadi tidak miskin, ekonomi lemah menjadi kuat, dan pengangguran bisa teratasi,” lanjutnya.
Ditanya program unggulan jika terpilih, pihaknya akan berfokus pada 3 identitas kota Malang itu.
Baca Juga: Borneos.co Buka Lowongan Kerja untuk Posisi Customer Service di Bontang
“Katanya kota pendidikan, pendidikan kok sik bayar, padahal yang dikatakan pendidikan wajib tidak mengenal orang kaya atau miskin, selama ini tidak merata,” katanya.
Terkait dengan pengembangan kota wisata, ia juga sebisa mungkin tak melibatkan APBD.
“Mendatangkan investor agar sekiranya tidak mengganggu APBD, nanti sistemnya bagaimana, kita bangun bareng-bareng,” ungkap Supandi.
Ia juga menyoroti perizinan untuk pembuatan usaha yang akan makin dipermudah di bawah kepemimpinannya.
Baca Juga: iPhone SE 4 Digosipkan Punya Face ID dan Layar OLED dengan Desain Baru, Tinggalkan Touch ID?
“Industri itu janganlah dipersulit perizinannya, membuat usaha harus mudah, karena pengusaha itu mengangkat derajat martabat masyarakat Kota Malang, dampak lingkungannya diatur, karena industri bisa menggerakkan ekonomi dan membuka lapangan kerja,” katanya.
“Kalau wali kota hanya tanda tangan, tidak menjadi manajer, ya tidak seperti itu, harus konkret programnya. Di tahun pertama bagaimana mengentaskan kemiskinan, memberdayakan ekonomi kerakyatan, dan mengurangi pengangguran,” lanjut Supandi. ***
Discussion about this post