PORTAL BONTANG – Brain Cipher, kelompok peretas yang mengaku bertanggung jawab atas serangan siber baru-baru ini di Indonesia, telah mengeluarkan pernyataan publik.
Dalam pernyataan tersebut, kelompok ini mengumumkan akan merilis kunci dekripsi ransomware secara gratis pada hari Rabu, 3 Juli 2024.
Hal ini disampaikan lewat sebuah blog yang ditangkap layar melalui akun X @stealhtmole_int, Selasa 2 Juli 2024.
Baca Juga: Aplikasi Pemulihan Data Terbaik untuk Android, Selamatkan File Anda yang Hilang
Brain Cipher menyatakan bahwa serangan mereka tidak bermotif politik, melainkan sebuah uji penetrasi (pentest) dengan pembayaran setelahnya.
Mereka meminta maaf kepada masyarakat Indonesia atas dampak serangan tersebut, dan menegaskan bahwa keputusan untuk merilis kunci dekripsi diambil secara sadar dan independen.
Kelompok ini juga meminta apresiasi publik dan konfirmasi bahwa mereka telah membuat keputusan tersebut secara sukarela.
Jika perwakilan pemerintah merasa tidak pantas untuk berterima kasih kepada peretas, Brain Cipher menyarankan agar ucapan terima kasih disampaikan secara pribadi melalui kantor pos.
Baca Juga: Cara Melihat FPS (Frame Rate) Saat Bermain Game
Selain itu, Brain Cipher juga menyertakan dompet monero untuk donasi, dengan harapan akan menerima sesuatu sebelum hari Rabu.
Namun, mereka menegaskan kembali bahwa kunci dekripsi akan diberikan secara gratis atas inisiatif mereka sendiri.
Brain Cipher mengakhiri pernyataan mereka dengan janji untuk membuktikan bahwa mereka menepati janji pada hari Rabu.
Baca Juga: Panduan Lengkap Cara Menghapus Akun Facebook Anda secara Permanen
Diberitakan sebelumnya, Pusat Data Nasional Sementara atau PDN Sementara Kementerian Kominfo mengalami gangguan sejak Kamis, 20 Juni 2024.
Belakangan, gangguan tersebut diketahui akibat serangan ransomware jenis baru bernama lockbit 3.0.
Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Letjen TNI Hinsa Siburian, mengungkapkan bahwa data warga berpotensi tidak aman meskipun telah dilakukan enkripsi sementara.
Tadi, saya bilang datanya dienkripsi. Kalau (sampai) dienkripsi ya sebenarnya tidak aman,” ujar Hinsa dalam konferensi pers di Jakarta, dilansir Portalbontang.com dari Youtube Kemkominfo TV, Senin 24 Juni 2024.
Baca Juga: Haddad Alwi akan Meriahkan Pembukaan MTQ ke-17 Tingkat Bontang Malam Ini
BSSN, Kominfo, Tim Cyber Crime Polri, dan KSO Telkomsigma tengah bekerja sama menangani masalah ini.
Hinsa menyatakan bahwa saat ini mereka masih melakukan forensik untuk mengetahui fakta sebenarnya.
Direktur Network & IT Solution PT Telkom, Herlan Wijanarko, mengungkapkan bahwa pelaku serangan meminta tebusan sebesar US$8 juta atau sekitar Rp131 miliar. ***
***
Penulis: M Zulfikar A | Editor: M Zulfikar A
Komentar Anda