Korban yang selamat termasuk sekitar 15 perempuan, dua anak di bawah 5 tahun dan dua pria berusia 80-an tahun.
Sejumlah sandera diyakini ditawan di daerah padat penduduk atau di dalam labirin terowongan Hamas, sehingga operasi penyelamatan menjadi sangat rumit dan berisiko.
Baca Juga: Daftar 10 Kampus Terbaik di Indonesia versi QS World University Ranking 2025, UI dan UGM Bersaing
“Kami berkomitmen untuk membebaskan semua sandera, dan kami harap Hamas membebaskan mereka semua. Namun, jika tidak, kami akan melakukan apa pun untuk membawa mereka semua kembali ke rumah,” kata Netanyahu.
Kementerian Kesehatan Gaza pada hari Minggu, 9 Juni 2024 menyatakan sedikitnya 274 warga Palestina tewas dan ratusan lainnya terluka dalam serangan Israel untuk menyelamatkan para sandera yang ditawan Hamas.
“Jumlah syuhada dalam kejahatan pendudukan Israel terhadap warga sipil di pembantaian Nuseirat hari Sabtu mencapai 274 orang, termasuk 64 anak-anak, 57 perempuan dan 37 lansia. Di antara mayat-mayat yang kami terima, ada yang hanya merupakan potongan tubuh, sehingga menyulitkan untuk melakukan identifikasi. Sementara jumlah korban luka-luka mencapai 698 orang, termasuk 153 anak-anak, 161 perempuan dan 54 lansia. Di antara korban luka-luka yang tiba di rumah sakit, ada yang terpaksa diamputasi, dan menderita luka sangat parah,” kata Khalil Degran, juru bicara RS Al Aqsa Martyrs.
Warga Palestina masih terguncang dengan jumlah korban tewas pada Sabtu lalu, yang merupakan jumlah kematian terbanyak dalam waktu 24 jam dalam perang Gaza yang telah berlangsung selama delapan bulan itu, di mana korbannya termasuk banyak perempuan dan anak-anak, kata para petugas medis Palestina.
Komentar Anda