Daerah dengan curah hujan sangat rendah, seperti sebagian besar Pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Bali dan Nusa Tenggara, perlu perhatian khusus.
BMKG juga menyoroti munculnya hotspot awal di daerah rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
“Memperhatikan dinamika atmosfer jangka pendek terkini, masih terdapat jendela waktu yang sangat singkat yang bisa dimanfaatkan secara optimal sebelum memasuki peride pertengahan musim kemarau,” ujar Ardhasena.
Baca Juga: Hapus Bersih Aplikasi Tak Terpakai di Android, Begini Caranya
Untuk memitigasi dampak kekeringan, BMKG merekomendasikan penerapan teknologi modifikasi cuaca untuk pengisian waduk dan pembasahan lahan gambut.
Selain itu, pemerintah daerah diimbau mengoptimalkan pemanenan air hujan dan menyesuaikan pola tanam.
“BMKG berharap informasi peringatan dini kesiap-siagaan musim kemarau tersebut dapat dimanfaatkan secara efektif oleh pemerintah pusat dan daerah,” pungkas Dwikorita. ***
Discussion about this post