BMKG Peringatkan Potensi Kekeringan di Indonesia, Pemerintah Diminta Siaga
BMKG menyebut sejumlah wilayah di Indonesia berpotensi mengalami kekeringan meteorologis pada musim kemarau.
PORTAL BONTANG – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi kekeringan meteorologis di sejumlah wilayah Indonesia selama musim kemarau.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menekankan pentingnya kesiapsiagaan pemerintah pusat dan daerah untuk mengantisipasi dampak kekeringan.
“Laporan kepada Presiden perihal kondisi iklim dan kesiap-siagaan kekeringan 2024 sudah kami sampaikan agar mendapat atensi khusus pemerintah sehingga risiko dan dampak yang ditimbulkan dapat diantisipasi dan diminimalisir sekecil mungkin,” ungkap Dwikorita dilansir Portalbontang.com dalam siaran persnya.
Baca Juga: IDAI: Asap Rokok Ancam Ibu Hamil, Janin, dan Anak, Picu Keguguran hingga Stunting
BMKG mencatat mayoritas wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara telah mengalami Hari Tanpa Hujan (HTH) berkepanjangan.
Analisis curah hujan dan sifat hujan mengindikasikan kondisi kering mulai meluas di Indonesia, terutama bagian selatan Khatulistiwa.
“Sebagian wilayah Indonesia sebanyak 19% dari Zona Musim sudah masuk Musim Kemarau, dan diprediksi sebagian besar wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara segera menyusul memasuki musim kemarau dalam tiga dasarian ke depan. Kondisi kekeringan ini saat musim kemarau akan mendominasi wilayah Indonesia sampai akhir bulan September,” papar Dwikorita.
Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan, menjelaskan dinamika iklim global seperti ENSO dan IOD yang turut mempengaruhi kondisi kekeringan.
Baca Juga: Kinasih SMA YPK Bontang Menjadi yang Terbaik dalam Audisi Gita Bahana Nusantara Tingkat Kaltim
Daerah dengan curah hujan sangat rendah, seperti sebagian besar Pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Bali dan Nusa Tenggara, perlu perhatian khusus.
BMKG juga menyoroti munculnya hotspot awal di daerah rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
“Memperhatikan dinamika atmosfer jangka pendek terkini, masih terdapat jendela waktu yang sangat singkat yang bisa dimanfaatkan secara optimal sebelum memasuki peride pertengahan musim kemarau,” ujar Ardhasena.
Baca Juga: Hapus Bersih Aplikasi Tak Terpakai di Android, Begini Caranya
Untuk memitigasi dampak kekeringan, BMKG merekomendasikan penerapan teknologi modifikasi cuaca untuk pengisian waduk dan pembasahan lahan gambut.
Selain itu, pemerintah daerah diimbau mengoptimalkan pemanenan air hujan dan menyesuaikan pola tanam.
“BMKG berharap informasi peringatan dini kesiap-siagaan musim kemarau tersebut dapat dimanfaatkan secara efektif oleh pemerintah pusat dan daerah,” pungkas Dwikorita. ***
Join channel WhatsApp Portalbontang.com agar tidak ketinggalan berita terbaru lainnya
Join now