PORTAL BONTANG – Meski Mahkamah Kriminal Internasional (ICJ) telah memerintahkan penghentian operasi militer di Gaza, Israel tetap melanjutkan serangan udaranya di Rafah, menewaskan setidaknya 45 orang.
Israel berdalih bahwa serangan tersebut ditujukan untuk dua komandan Hamas yang bertanggung jawab atas serangan di Tepi Barat dan Gaza, dilansir Portalbontang.com dari VOA Indonesia, Selasa 28 Mei 2024.
Petugas medis Palestina dan Kementerian Kesehatan Gaza mengonfirmasi bahwa serangan udara Israel telah menewaskan setidaknya 45 orang dan melukai puluhan lainnya, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.
Baca Juga: Resmi, UKT Batal Naik Tahun Ini usai Mendikbud Menghadap Presiden Jokowi
Juru bicara pemerintah Israel, Avy Hyman, mengatakan bahwa serangan tersebut ditujukan untuk dua komandan Hamas.
Ia menambahkan bahwa pihaknya akan melakukan penyelidikan jika diperlukan.
Serangan tersebut terjadi hanya dua hari setelah ICJ memerintahkan Israel untuk mengakhiri serangan militernya di Rafah, tempat lebih dari setengah populasi Gaza mengungsi sebelum serangan Israel.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengutuk serangan Israel tersebut sebagai kejahatan perang dan genosida.
Baca Juga: PT. Berdaya Dinegeri Sendiri Buka Lowongan Kerja di Bontang
Ia menuduh Israel menargetkan kamp pengungsian Rafah yang telah dinyatakan sebagai zona aman oleh Israel sendiri.
Israel membantah tuduhan Erdogan. Namun, tekanan juga datang dari negara lain, termasuk Spanyol.
Menteri Luar Negeri Spanyol, José Manuel Albares Bueno, mengingatkan bahwa semua keputusan ICJ harus dipatuhi oleh semua pihak, baik Israel maupun Hamas.
Baca Juga: Jurnalis dan Pegiat Media Sosial Bontang Gelar Aksi Tolak RUU Penyiaran
Serangan udara Israel terjadi hanya beberapa jam setelah serangan roket Hamas ke Israel. Serangan tersebut memicu sirine serangan udara yang terdengar hingga ke Tel Aviv.
Militer Israel mengatakan delapan roket masuk ke Israel setelah diluncurkan dari wilayah Rafah, tempat di mana militer Israel melancarkan serangannya.
Israel menghadapi serangkaian kecaman baru atas serangan udaranya di Rafah, yang menurut petugas kesehatan setempat telah menewaskan setidaknya 45 warga Palestina.
Menteri Pertahanan Italia, Guido Crosetto, mengatakan serangan udara semacam itu akan menimbulkan dampak jangka panjang.
Baca Juga: PT. Mega Auto Central Finance Membuka Lowongan Kerja di Bontang
Ia menyampaikan pandangannya ketika hubungan antara Uni Eropa dan Israel terus memburuk.
Petugas kesehatan setempat mengatakan sebagian besar korban tewas dalam serangan udara Israel tinggal di tenda-tenda pengungsian yang terbakar.
Sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak.
Israel terus menghadapi kecaman internasional karena perang yang dilancarkannya terhadap Hamas.
Baca Juga: PT. Kalimantan Agung Perkasa Membuka Lowongan Kerja untuk Posisi Rigger Kelas 1
Kecaman tersebut bahkan datang dari sekutu terdekatnya, seperti Amerika, yang telah menyampaikan kemarahan dengan banyaknya warga sipil yang menjadi korban.
Israel mengatakan sedang menyelidiki insiden serangan udara di Rafah yang sebenarnya ditujukan untuk menarget instalasi Hamas dan membunuh dua militan senior.
Usai serangan tersebut, tagar #AllEyesonRafah atau ALL EYES ON RAFAH pun menggema di media sosial Twitter atau X.
Baca Juga: PT. Karya Putra Bonbarja Buka Lowongan Kerja untuk Posisi Accounting
Hingga Selasa, 28 Mei 2024 pukul 06.50 WIB, lebih dari 180 ribu postingan muncul dengan tagar tersebut.
Warganet membagikan ulang video-video yang menggambarkan suasana mencekam saat serangan tersebut.
Sebagian pun turut mengutuk tindakan Israel. ***
Komentar Anda