PORTAL BONTANG – Setelah tujuh hari berjibaku dalam penanganan banjir di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, tim SAR gabungan resmi menutup operasi pada Rabu malam, 22 Mei 2024.
Kepala Basarnas Kaltim, Dody Setiawan, menyatakan bahwa keputusan ini diambil karena kondisi banjir telah surut dan kondusif.
“Melihat kondisi secara keseluruhan banjir telah surut dan kondusif, maka operasi SAR hari ketujuh sore tadi ditutup dan seluruh unsur kembali ke satuan masing-masing untuk kesiapsiagaan,” kata Dody Setiawan dalam rilis resmi yang dilansir Portalbontang.com.
Baca Juga: Diskominfo Bontang Sosialisasi PPID dan SP4N LAPOR, Perkuat Keterbukaan Informasi Publik
Meski operasi SAR telah ditutup, tim gabungan tetap melakukan pemantauan di Kampung Jelemuq, Kecamatan Tering, yang masih terdampak banjir meski ketinggian air terus menurun.
Tercatat 357 jiwa dari 115 KK terdampak banjir di kampung ini, termasuk lansia, balita, dan anak-anak.
Kebutuhan mendesak para korban banjir meliputi air bersih, selimut, dan bahan makanan pokok.
Selain itu, banyak warga mengeluhkan masalah kesehatan seperti demam, sesak napas, gatal, pusing, batuk, dan kutu air.
Baca Juga: Metacare Buka Lowongan Pekerjaan untuk Bidan di Bontang
Banjir yang melanda Kutai Barat sejak pertengahan Mei telah berdampak luas di beberapa kecamatan, termasuk Tering, Barong Tongkok, Melak, dan Long Iram.
Ribuan warga terdampak, ratusan rumah terendam, serta fasilitas umum seperti sekolah, perkantoran, dan tempat ibadah ikut terdampak.
Tim SAR gabungan akan terus memantau kondisi pascabanjir dan fokus pada pemenuhan kebutuhan para korban.
Baca Juga: PT Milda Buka Lowongan Pekerjaan untuk 3 Posisi di Bontang
Pemerintah daerah dan instansi terkait diharapkan segera menyalurkan bantuan dan melakukan upaya pemulihan pascabencana agar masyarakat dapat kembali beraktivitas normal. ***
***
Penulis: M Zulfikar A | Editor: M Zulfikar A
Komentar Anda