Pengadilan Kriminal Internasional ICC Minta Pemimpin Israel dan Hamas Ditangkap
ICC atau Pengadilan Kriminal Internasional meminta pemimpin Israel dan Hamas ditangkap akibat perang.
“ICC bukanlah obat mujarab, tetapi hanya berusaha untuk melaksanakan tanggung jawab yang telah dipercayakan oleh komunitas internasional kepadanya, yaitu mempromosikan akuntabilitas atas kejahatan Statuta Roma, terlepas dari siapa pun pelakunya, dalam upaya untuk mencegah kejahatan semacam itu,” ungkap Bensouda dalam sebuah pernyataan pada tahun 2021 tentang penyelidikan tersebut.
Baca Juga: PT Tripatra Engineers and Constructors Buka Lowongan Kerja di Bontang
Pembicaraan dengan AS
Gallant mengatakan pada Senin, bahwa Israel berkomitmen untuk memperluas operasi daratnya di Rafah, kota di selatan Gaza, ketika dia bertemu dengan penasehat keamanan nasional Gedung Putih, Jake Sullivan.
Gallant menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia menyampaikan ke Sullivan, upaya di Rafah bertujuan untuk menghancurkan kelompok militan Hamas dan memastikan kembalinya pada sandera yang masih ditahan di Gaza.
Gallant juga mengatakan bahwa dia dan Sullivan mendiskusikan upaya untuk memperkuat posisi Israel di Timur Tengah.
Baca Juga: Borneos.co Buka Lowongan Kerja untuk Posisi Customer Service di Bontang
Sullivan bertemu dengan PM Israel, Benyamin Netanyahu pada Minggu, untuk mendiskusikan operasi militer Israel yang lebih tepat sasaran terhadap Hamas di Gaza, yang akan menurunkan risiko kerusakan tambahan bagi warga sipil.
Pejabat AS ini mengulangi kembali “pendirian lama di Rafah” dari Presiden Joe Biden, kata Gedung Putih, yang merujuk pada desakan Biden untuk menghindari serangan besar di Rafah, karena kekhawatiran akan bencana kemanusiaan.
Tampilkan SemuaJoin channel WhatsApp Portalbontang.com agar tidak ketinggalan berita terbaru lainnya
Join now