Pewarna Makanan dari Ekstraksi Serangga? Begini Penjelasan Pakar Teknologi Pangan
Pakar Teknologi Pangan dari UMM menjelaskan pewarna makanan dari ekstraksi serangga, salah satunya karmin.
PORTAL BONTANG – Dalam dunia makanan dan minuman, warna adalah salah satu faktor penting yang mempengaruhi selera konsumen.
Perwarnaan makanan tidak hanya berpengaruh pada aspek estetika, tetapi juga dapat mengindikasikan kualitas, kesegaran, dan bahkan keamanan makanan.
Salah satu warna yang menarik perhatian industri pangan adalah karmin, yang berasal dari serangga Cochineal.
Pakar Teknologi Pangan Universitas Muhammadiyah malang (UMM) Prof.Dr.Ir. Elfi Anis Sa’ati, MP. menjelaskan, karmin adalah pewarna alami yang digunakan secara luas dalam berbagai produk makanan dan minuman.
Pewarna ini diekstraksi dari serangga Cochineal (Dactylopius coccus), yang hidup di Amerika Tengah dan Selatan. Bahkan sempat diperbincangkan tentang halal dan haramnya.
Dosen yang akrab disapa Elfi ini mengungkapkan bahwa pewarna makanan karmin berdasarkan peraturan BPOM no 10/2019 dinyatakan aman dikonsumsi.
Namun dalam penggunaannya tetap berpedoman sesuai batasan yang telah ditetapkan.
Baca Juga: Rekomendasi Modem WiFi Portabel Terbaik untuk Internet Ngebut di Mana Saja
Menurut Elfi, pewarna karmin tidak memberikan resiko kesehatan yang berarti dalam penggunaan jangka panjang jika sesuai pada takaran penggunaannya.
“Maka dari itu perlu melakukan pengecekan juga terutama pada proses ekstraksinya. Apakah menggunakan pelarut yang aman atau tidak, karena itu juga berpengaruh,” ujar Elfi, dilansir Portalbontang.com dari rilisnya.
Tampilkan SemuaJoin channel WhatsApp Portalbontang.com agar tidak ketinggalan berita terbaru lainnya
Join now