Jalin Kerja Sama dengan Lazismu, BPJS Kesehatan Bantu Lunasi Tunggakan Iuran Anggota Muhammadiyah

PORTAL BONTANG – Sebanyak 67 anggota Muhammadiyah yang memiliki tunggakan iuran di wilayah Jakarta mendapatkan donasi dari Lembaga Amil Zakat Infak Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) melalui program USAID Catalyze.

Donasi tersebut diberikan kepada BPJS Kesehatan melalui kegiatan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama pada Senin 13 Mei 2024 lalu.

Adapun ruang lingkup pekerjaan dalam kerja sama tersebut yaitu penggalangan dana zakat, infak dan sedekah, penyaluran sedekah kepada anggota muhammadiyah untuk pendaftaran peserta baru, penyaluran zakat, infak dan sedekah kepada anggota muhammadiyah untuk peserta yang menunggak iuran.

Baca Juga:

Terjemahkan Bahasa Tanpa Internet? Gampang! Begini Cara Menggunakan Google Translate Offline

Baca Juga: Cara Menyimpan Video Reels Instagram ke Galeri HP: Panduan Lengkap dan Terbaru

Kemudian pelaksanaan Training of Trainer (ToT) kepada anggota muhammadiyah yang ditetapkan, dan sosialisasi Program Jaminan Sosial serta JKN kepada anggota muhammadiyah.

Direktur Keuangan dan Investasi BPJS Kesehatan, Arief Witjaksono Juwono Putro, dilansir Portalbontang.com dari situs resmi BPJS Kesehatan, Selasa 14 Mei 2024 mengatakan kolaborasi antara BPJS Kesehatan dengan organisasi Muhammadiyah bukan kali pertama terjadi.

Hingga saat ini, sebanyak 115 jejaring Rumah Sakit PKU Muhammadiyah telah melayani peserta JKN di seluruh Indonesia.

Baca Juga:

Real Madrid Siap Hadapi Cadiz di Santiago Bernabeu: Perebutan Gelar La Liga Semakin Ketat!

Baca Juga: PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Lhoktuan Buka Lowongan Kerja di Bontang

Melalui kerja sama yang dilakukan dengan Lazismu, semakin melengkapi kebermanfaatan Program JKN kepada seluruh masyarakat Indonesia.

“Kami menyadari bahwa tidak semua penduduk Indonesia memiliki kemampuan membayar yang baik dalam mengikuti program JKN. Masih banyak penduduk Indonesia yang tidak memiliki kemampuan membayar namun tidak mendapatkan program subsidi dari pemerintah (pusat maupun daerah), sehingga kepesertaan jaminan kesehatan mereka menjadi non aktif karena memiliki tunggakan iuran yang cukup siginifikan,” kata Arief.

Baca Juga:

5 Cara Ampuh dan Praktis Menurunkan Tekanan Darah Tinggi dengan Cepat