Tak Hanya Puasa, Ada Dalil Menikah di Bulan Syawal, Ikuti Sunnah Nabi Muhammad SAW
Sejalan dengan sunnah Nabi Muhammad SAW untuk menikahi Siti Aisyah di Bulan Syawal, berikut dalilnya.
PORTAL BONTANG – Bulan Syawal, selain menjadi momen istimewa untuk merayakan kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa, juga menghadirkan kesempatan istimewa bagi para pasangan untuk melangkah ke jenjang pernikahan.
Hal ini sejalan dengan Sunnah Nabi Muhammad SAW yang menikahi Siti Aisyah pada bulan Syawal, sebagaimana diriwayatkan dalam hadis yang dikutip Portalbontang.com dari situs resmi Muhammadiyah.
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: « تَزَوَّجَنِي رَسُولُ اللهِ ﷺ فِي شَوَّالٍ، وَبَنَى بِي فِي شَوَّالٍ
Baca Juga: Telah Buka Pelatihan Operator Scaffolding , Apa Kualifikasi Dibutuhkan?
“Dari Aisyah, dia berkata: ‘Rasulullah SAW menikahiku pada bulan Syawal, dan membina rumah tangga denganku pada bulan Syawal.'” (HR. Bukhari dan Muslim)
Lebih dari sekadar tradisi, menikah di bulan Syawal memiliki makna spiritual yang mendalam.
Bulan ini menjadi simbol kesucian dan keberkahan, di mana umat Islam baru saja menyelesaikan ibadah puasa dan merayakan Idul Fitri.
Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat: Menjemput Keberkahan Lewat Puasa Syawal
Memilih menikah di bulan Syawal berarti memulai kehidupan baru dengan penuh harapan dan limpahan rahmat Allah SWT.
Bagi pasangan yang ingin membangun rumah tangga yang harmonis dan bahagia, menikah di bulan Syawal dapat menjadi pilihan yang tepat.
Dengan mengikuti sunnah Rasulullah SAW dan meraih berkah di bulan penuh kemuliaan ini, diharapkan pernikahan mereka akan diliputi cinta, kesucian, dan kebahagiaan yang langgeng.
Baca Juga: Menengok Buaya Pemakan Manusia di Museum Kayu Tuah Himba Tenggarong
Tampilkan SemuaJoin channel WhatsApp Portalbontang.com agar tidak ketinggalan berita terbaru lainnya
Join now