UNRWA memberikan layanan pendidikan, kesehatan dan bantuan kepada sekitar 5,7 juta pengungsi Palestina yang terdaftar di seluruh Timur Tengah.
Sejauh ini AS merupakan donor terbesar yang mencapai sebesar $1,4 miliar setiap tahun. Tentara Israel melontarkan tuduhan baru kepada UNRWA pada 4 Maret.
Mereka menuding lembaga itu mempekerjakan lebih dari 450 “operasi militer” Hamas dan kelompok bersenjata lainnya. Mereka mengklaim telah memberikan informasi intelijen ini kepada PBB.
Baca Juga: Besok Sidang Isbat 2024, BRIN: Ada Perbedaan Awal Ramadhan 1445 H
Interogasi
Kemudian pada hari itu, kepala UNRWA memperingatkan tentang “gerakan yang disengaja dan terpadu” yang bertujuan untuk menutup operasi lembaga tersebut.
Ia merujuk kepada komentar Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dan penghancuran infrastruktur lembaga itu di Gaza.
Ditanya tentang tuduhan terbaru dari Israel, Touma mengatakan bahwa UNRWA mendorong setiap entitas yang memiliki informasi tentang tuduhan terhadap staf UNRWA untuk berbagi informasi tersebut dengan penyelidikan yang sedang dilakukan oleh badan pengawas PBB.
Baca Juga: Jangan Asal Konsumsi Air Hujan, Dosen Pendidikan Biologi: Mengandung Mikroba
Touma mengatakan kepada Reuters bahwa dokumen tersebut didasarkan pada wawancara yang dilakukan badan itu dengan puluhan warga Palestina yang dibebaskan dari penahanan Israel dan menerima bantuan dari UNRWA.
Dia mengatakan tidak dapat memberikan angka yang lebih rinci dan tidak tahu berapa banyak tahanan yang melontarkan tuduhan pelecehan atau dipaksa untuk mengatakan bahwa UNRWA memiliki hubungan dengan Hamas.
Laporan tersebut berfokus pada tahanan yang dibawa keluar dari Gaza untuk diinterogasi dalam waktu lama sebelum dikembalikan ke Gaza melalui perbatasan Kerem Shalom dari Desember hingga Februari.
Komentar Anda