Rumah Sakit Al Amal telah menjadi pusat operasi militer di Khan Younis selama lebih dari sebulan.
WHO melaporkan bahwa ada 40 serangan terhadap rumah sakit tersebut dari 22 Januari hingga 22 Februari, yang telah merenggut nyawa 25 orang dan membuat rumah sakit tersebut tidak dapat beroperasi.
Baca Juga: Cara Obati Sakit Kepala Tanpa Obat, Ada 5 yang Bisa Dilakukan
Saat ini, masih ada 215 orang di rumah sakit tersebut, termasuk 31 pasien, petugas medis, paramedis, pengemudi ambulans, delapan dokter dan 10 perawat.
“Sebanyak 24 pasien telah dievakuasi dari Al Amal ke sebuah rumah sakit di Rafah di mana mereka dapat menerima perawatan. Dan beberapa di antaranya, jika tidak semuanya, perlu menjalani operasi, yang mana hal itu tidak dapat dilakukan di Rumah Sakit Al Amal,” kata Laerke.
Lindmeier mencatat bahwa insiden pada hari Minggu itu bukanlah insiden serupa pertama.
Baca Juga: Jokowi Resmikan Pabrik Bahan Peledak PT Kaltim Amonium Nitrat, Dukung Produktivitas Pangan Nasional
Ia mengatakan sebanyak delapan konvoi juga dihalangi untuk dapat mengangkut pasien yang membutuhkan perawatan lebih lanjut.
“Para pekerja kemanusiaan telah diganggu, diintimidasi, atau ditahan oleh pasukan Israel, dan fasilitas kemanusiaan telah diserang,” tambahnya. ***
***
Penulis: M Zulfikar A | Editor: M Zulfikar A
Komentar Anda