PORTAL BONTANG – Pada hari ke-12 banjir Demak, air yang merendam kabupaten tersebut berangsur surut.
Ini terlihat dari Kecamatan Karanganyar, daerah yang paling terkena dampak banjir Demak, di mana tingkat air sekarang hanya tersisa 10-30 sentimeter.
Kabar terbaru dari banjir Demak ini disampaikan Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Minggu 18 Februari 2024
Baca Juga: BMKG: Ada 66 Titik Panas Terdeteksi di Kaltim
“Penurunan tingkat air di Kecamatan Karanganyar ini disebabkan oleh beberapa faktor,” ujarnya, dikutip Portalbontang.com dari Info Publik.
Faktor-faktor tersebut termasuk kondisi cuaca dan keberhasilan tim gabungan dalam menambal tanggul Sungai Wulan yang jebol.
Upaya penyedotan air juga dioptimalkan hingga Sabtu, 17 Februari 2024.
Baca Juga: Unik, Mahasiswa UMM Kembangkan Prototipe Alat Pendeteksi Kantuk, Sasar Sopir Travel
Berdasarkan penilaian cepat yang dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah pada Sabtu pukul 19.00 WIB, masih ada 25 desa di tiga kecamatan yang masih terkena dampak banjir, yaitu di Kecamatan Karanganyar, Gajah, dan Mijen.
Jika dibandingkan dengan data awal, jumlah kecamatan yang terkena dampak telah berkurang dari delapan menjadi tiga.
Jumlah pengungsi adalah 24.359 orang yang tersebar di 135 lokasi. Jumlah ini menurun dibandingkan dengan data penilaian cepat pada Jumat 16 Februari 2024 yang mencatat 25.518 orang.
Baca Juga: UPDATE Real Count Pilpres 2024 di Bontang: Suara Masuk 56 Persen, Prabowo-Gibran di Atas 60 Persen
Penurunan jumlah pengungsi ini terlihat di SDN Undaan Kidul dan Undaan Lor, Kecamatan Karanganyar dan beberapa orang yang mengungsi di rumah warga di Mlaten, Kecamatan Mijen.
Beberapa pengungsi di dua lokasi tersebut sudah mulai kembali ke rumah mereka.
Tingkat air yang sebelumnya mencapai 250 cm di jalan lintas Semarang-Kudus sudah surut.
Baca Juga: 5 Cara Atasi Stres Pasca Pemilu, Bisa Dicoba Anggota KPPS, PPS, PPK, dan KPU
Jalur ini, yang merupakan akses utama wilayah pantura, sudah bisa dilewati oleh kendaraan kecil dengan kecepatan terbatas, sementara kendaraan jenis truk tronton masih dilarang melintas.
Hal ini karena sepanjang jalur tersebut masih ada tenda pengungsi mandiri warga.
Sementara itu, dapur umum yang tersebar di 21 lokasi terus beroperasi untuk memenuhi kebutuhan makanan para pengungsi yang masih bertahan dan juga korban banjir yang sudah kembali ke rumah mereka.
Baca Juga: 15 Remaja Anggota Geng Ditangkap, Hendak Tawuran, Kejar-kejaran dari Depok ke Bogor
Dapur umum ini juga menyediakan makanan bagi tim penanggulangan bencana dan para relawan yang bertugas di lapangan.
Selain peran pemerintah dan unsur forkopimda, penanganan banjir Demak juga dibantu oleh para relawan.
Lebih dari 600 relawan telah turun ke wilayah yang terkena dampak banjir Demak.
Baca Juga: Ide Jualan dari Rumah, Resep Kaki Naga Sayur, Luarnya Garing, Dalamnya Empuk
Para relawan telah bergantian turun ke lapangan sejak hari pertama banjir melanda wilayah Kabupaten Demak.
Fokus kegiatan relawan adalah evakuasi korban, pendirian tenda pengungsi, dan dapur umum.
Saat ini, aksi relawan banyak membantu dalam distribusi air bersih ke wilayah yang terkena dampak banjir dan layanan sosial bagi warga yang terkena dampak.
Muhamad Chomsul, Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Provinsi Jawa Tengah, menjelaskan bahwa untuk mempermudah koordinasi antar relawan, BPBD Provinsi Jawa Tengah mendapat dukungan dari BNPB berupa aktivasi desk relawan.
“Sebelumnya, karena jumlah relawan yang banyak, kami kesulitan dalam pendataan baik personilnya, aksi, dan lokasi aksinya. Aplikasi ini mempermudah koordinasi bagi para relawan”, kata Chomsul.
Salah satu contoh pemanfaatan desk relawan oleh relawan bisa dilihat dari aplikasi tentang adanya aksi dukungan relawan dari Migrant Care-Save The Children yang menyalurkan bantuan berupa hygiene kit, dan alat pendidikan serta dukungan psikososial di Desa Karanganyar, Kecamatan Karanganyar, Demak.
Baca Juga: Cek Jadwal Citimall Bontang XXI Minggu 18 Februari 2024, Ada Agak Laen dan Pasutri Gaje
Desk relawan adalah aplikasi sebagai tempat berbagi informasi respons tanggap darurat, sumber daya dan pendataan relawan penanggulangan bencana banjir di wilayah Kabupaten Demak dan Kudus.
Sebanyak 200 relawan sudah terdaftar dalam aplikasi sejak lima hari setelah sistem desk relawan ini dibangun.
Desk relawan bisa diakses melalui situs https://deskrelawanpb.bnpb.go.id/banjir-demak/. ***
Ikuti berita terkini dari Portalbontang.com langsung di WhatsApp melalui link https://s.id/portalbontang.
Komentar Anda