Hal ini membuat Airlangga berpendapat bahwa pasangan nomor urut 02 tersebut seakan-akan menganggap wajar pelanggaran etik dalam konteks politik.
“Jadi pelanggaran etik dianggap sebagai satu hal yang normal. Politik dianggap sebagai suatu hal yang kotor sehingga buat mereka kemudian apa salah kami kalau kemudian kami melakukan pelanggaran. Dan itu merupakan suatu kampanye yang kontraproduktif karena semangat kita sebetulnya ingin membersihkan persoalan dan penyakit dalam era reformasi, tapi ada kalangan yang nyampah pada saat kita bersih-bersih,” pungkasnya. ***
Ikuti berita terkini dari Portalbontang.com langsung di WhatsApp melalui link https://s.id/portalbontang.
***
Penulis: M Zulfikar A | Editor: M Zulfikar A
Komentar Anda