Portalbontang.com, Bontang – Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni (Bunda Neni), mengajak seluruh pihak untuk mempercepat penurunan angka stunting melalui sinergi Pentahelix dan peran aktif kader.
Dalam acara Pelatihan Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana Kota Bontang pada Selasa, 17 Juni 2025, di Ballrool Hotel Bintang Sintuk, Bunda Neni menegaskan bahwa keluarga sebagai unit terkecil berperan penting dalam pembangunan kualitas kesehatan masyarakat.
“Rumahmu adalah surgaku, itulah semangat yang harus kita bangun untuk meminimalisir permasalahan sosial,” ujar Wali Kota, memberikan semangat untuk memperkuat kesadaran dalam memperbaiki kualitas hidup.
Dilansir Portalbontang.com dari situs resmi PPID Setda Bontang, Rabu 18 Juni 2025.
Dalam arahannya, Wali Kota menekankan pentingnya peran kader dalam memahami dan melaksanakan 6 Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang kini terintegrasi dengan Layanan Primer (ILP).
Kader diharapkan dapat melaksanakan pendataan, edukasi preventif-promotif, serta monitoring yang berkelanjutan, terutama dalam hal stunting.
Bunda Neni memaparkan bahwa angka stunting di Bontang berhasil turun signifikan dari 20% menjadi 12% berkat pelaksanaan timbang serentak.
Baca Juga: Danantara Bangun Pabrik Kimia Rp13 Triliun, Gandeng Chandra Asri dan INA
Pemerintah Kota Bontang menargetkan penurunan stunting nasional menjadi 16% pada tahun ini, dan Bontang telah mencapai kemajuan yang signifikan menuju target tersebut.
Salah satu langkah penting adalah pemberian makanan bergizi dan vitamin kepada anak sasaran di seluruh kelurahan, yang berlangsung selama 56 hari.
Wali Kota juga menyoroti pentingnya peran kader dalam mendata rumah tidak layak huni (RTLH) yang belum tercatat.
Baca Juga: Gara-Gara Perang Iran-Israel, WNI di 3 Negara Ini Tidak Bisa Pulang
Dalam tiga tahun ke depan, Bontang menargetkan tidak ada lagi rumah tidak layak huni di wilayah ini.
Dalam upaya memperkuat kebijakan dan mempercepat pencapaian, pendekatan Pentahelix, yang melibatkan pemerintah, swasta, masyarakat, akademisi, dan media, digalakkan.
“Kita tidak bisa berjalan sendiri, semua sektor harus terlibat aktif. Kader adalah pahlawan di garda terdepan,” jelas Wali Kota.
Pada akhir kegiatan, Wali Kota memberikan pesan moral kepada seluruh kader, “Setiap kita adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban.”
Baca Juga: Ini Bahaya Scrolling Medsos Bagi Anak Muda Menurut Menko PMK Pratikno
Pemerintah Kota Bontang berkomitmen untuk terus memberikan pendampingan kepada para kader, dengan memberikan insentif dan pelatihan guna menciptakan generasi masa depan yang sehat dan unggul. ***
Discussion about this post