PORTAL Bontang – Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim berkolaborasi dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kaltim dan Bontang menggelar sosialisasi “literasi media untuk Penguatan Ketahanan Keluarga.”
Acara yang dilaksanakan di Ballroom Hotel Bintang Sintuk, Bontang, Jumat 25 Oktober 2024, dihadiri puluhan peserta dari berbagai organisasi perempuan, pemuda, hingga mahasiswa di Kota Taman.
Ketua PWI Bontang, Suriadi Said, menekankan pentingnya pemahaman literasi media bagi masyarakat agar mampu menghadapi derasnya arus informasi digital.
“Tugas wartawan bukan hanya mencari berita. Tetapi juga bisa memberikan edukasi yang berdampak terhadap permasalahan di masyarakat,” ungkap Suriadi, yang akrab disapa Isur, dilansir Portalbontang.com dalam rilisnya kepada media ini.
Di sisi lain, Syahrul Umar, Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana DKP3A Kaltim, mengapresiasi pelaksanaan sosialisasi ini.
Ia berharap materi yang disampaikan dapat bermanfaat bagi masyarakat dan memperkuat ketahanan keluarga di Kaltim.
Ia juga menyinggung tentang Peraturan Daerah (Perda) nomor 02/2022 yang kini telah memiliki turunan Peraturan Gubernur Kaltim nomor 41 Tahun 2024 sebagai landasan untuk memberikan pendampingan bagi keluarga rentan dengan mengangkat motivator keluarga (motekar) di setiap wilayah.
Baca Juga: Apple Siapkan Pekan Peluncuran Mac M4, Hadirkan Pembaruan Besar
“Regulasi ini saling mendukung, namun diperlukan penganggaran khusus. Kami berharap adanya dukungan dari legislatif melalui komisi di DPRD Provinsi Kaltim,” ujar Syahrul.
Dua narasumber turut hadir dalam sosialisasi ini, yaitu psikolog Bontang Syarifah Muslimah dan Ketua PWI Kaltim Abdurrahman Amin.
Syarifah membahas masalah seperti kecanduan gadget, kekerasan, bullying, hingga keterlambatan bicara dan masalah prestasi akademik pada anak.
Baca Juga: Apple Siapkan iPhone 17 dan Inovasi Terbaru: Ambisi Besar dengan Teknologi Terobosan
Sementara itu, Abdurrahman menyoroti pentingnya pendidikan bagi perempuan tanpa membedakan peran sebagai ibu rumah tangga atau pekerja.
“Perempuan tidak wajib bekerja, tetapi wajib cerdas,” tegasnya, sambil menjelaskan lima kecerdasan penting—intelektual, emosional, spiritual, digital, dan sosial—untuk ketahanan keluarga.
Abdurrahman berharap sosialisasi ini bisa membantu keluarga-keluarga di Bontang dan Kalimantan Timur menjadi lebih tangguh menghadapi tantangan digital serta cerdas dalam menyaring informasi untuk kesejahteraan anggota keluarga. ***
Discussion about this post