Baca Juga: Serangan Siber Sasar Badan Antariksa Jepang (JAXA), Data Roket dan Satelit Bocor?
Cerpen “Surat Juang untuk Yeni” meraih Pemenang I dalam lomba menulis cerpen dalam rangka peringatan Hari Pahlawan (1988).
Perjalanan kariernya sebagai birokrat tidak menyurutkan langkahnya sebagai seorang sastrawan.
Karya-karyanya diterbitkan dalam antologi Merobek Sepi (Dewan Kesenian Samarinda) dan Secuil Bulan di Atas Mahakam (Dewan Kesenian Daerah Kalimantan Timur).
Baca Juga: Ini Dia Jawara Lomba Bercerita bagi Siswa SD/MI Tingkat Kota Bontang Tahun 2024
Karya tunggalnya dalam bentuk buku, antara lain Harga Diri (kumpulan cerpen), Aku Mencintaimu Shanyuan (novel), Zulaiha (novel), Awan (novel), Lelaki Kampong Air (novel), Aku Bulan Kamu Senja (novel), Ratih Tanpa Samartphone (novel), Digdaya (novel), Summa Cumlaude (kumpulan cerpen).
Karya puisi dan cerpennya dimuat dalam buku Ensiklopedia Sastra Kaltim, Kalimantan dalam Prosa Indonesia, Kalimantan dalam Puisi Indonesia, Kalimantan Timur dalam Sastra Indonesia, dan Kalimantan Timur dalam Cerpen Indonesia.
Kedua buku tersebut disunting oleh Korrie Layun Rampan. Kini, selain sebagai sastrawan, Syafruddin Pernyata aktif dalam gerakan literasi di berbagai organisasi di Kalimantan Timur, serta menjadi anggota/peserta Mufakat Budayawan Indonesia yang dipimpin Rhadar Panca Dahana.
Sunaryo Broto, lahir di Karanganyar, Solo, 7 April 1965. Lulusan Teknik Kimia di UGM dan Program Magister Manajemen di Universitas Mulawarman yang saat ini berdomisili di Bontang, Kalimantan Timur.
Baca Juga: Cara Ampuh Mengatasi Sinyal HP Hilang di Tempat Wisata atau Daerah Terpencil
Sejak mahasiswa sudah aktif di dunia kepenulisan, di antaranya menjadi pengurus majalah mahasiswa UGM, Balairung serta mendirikan majalah mahasiswa Teknik Kimia UGM, Entropi.
Komentar Anda