Diketahui, potensi Kopi Luwak disebut bisa mencapai Rp5 juta per kilogram.
Proyek yang dikerjasamakan dengan Universitas Mulawarman (Unmul) dan Pertamina Hulu Sanga-Sanga (PHSS) ini diharapkan menjadi percontohan bagi desa-desa lain, khususnya di sepanjang jalur pesisir.
“Tapi tetap ikuti regulasi dan siapkan lahan kepemilikannya, serta konsepnya. Nanti provinsi akan mengawal,” tutup Gubernur.
Selain toilet, musala, dan sentra kuliner, rest area ini juga akan dilengkapi dengan tempat bermain anak (playground).
Turut hadir mendampingi Gubernur dalam kunjungan kerja ini Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Mas’ud, Ketua TP PKK Kaltim Sarifah Suraidah Harum, Sekda Kaltim Sri Wahyuni, serta sejumlah pimpinan OPD Pemprov Kaltim. ***
Komentar Anda