Portalbontang.com, Samarinda – Festival Budaya Dayak Kenyah yang digelar di Desa Budaya Pampang, Samarinda, telah dibuka pada Senin (16/6/2025) lalu oleh Wali Kota Samarinda, Dr. Andi Harun.
Di balik perayaan tahunan ini, ada kejutan besar yang diumumkan oleh Andi Harun.
Mulai 2026, festival ini akan dinaikkan ke tingkat internasional, sebagai bentuk pengakuan terhadap kekayaan budaya lokal Dayak Kenyah.
Baca Juga: MBG di Tangsel Kembali Tuai Kontroversi, Menu Mentah Sudah Dibagikan, Kepala BGN Angkat Bicara
“Festival Dayak Kenyah Budaya Pampang akan kami angkat ke skala internasional, ini bukan wacana, ini adalah keputusan resmi,” tegas Wali Kota dalam sambutannya di Lamin Pemung Tawai, Desa Budaya Pampang, dilansir Portalbontang.com dari Facebook resmi Pemerintah Kota Samarinda.
Ini bukan sekadar untuk memperkenalkan festival, tetapi juga untuk menunjukkan komitmen Pemerintah Kota Samarinda dalam melestarikan serta mempromosikan budaya lokal ke panggung global.
“Samarinda beruntung memiliki Desa Budaya Pampang, ini bukan hanya kebanggaan masyarakat Dayak Kenyah, tapi juga kebanggaan bagi seluruh Kalimantan Timur, bahkan Indonesia,” tambahnya.
Festival ini juga bertepatan dengan perayaan ulang tahun ke-52 Desa Budaya Pampang dan merupakan wujud syukur masyarakat setempat atas hasil panen mereka.
Baca Juga: Gubernur Kaltim Minta Pemkot Balikpapan Atasi Banjir, Fokus pada Pembersihan Drainase
Wali Kota Andi Harun, yang juga anggota Forum Wali Kota Global, berencana memanfaatkan jejaring internasionalnya untuk mengundang delegasi dari berbagai negara, serta tokoh-tokoh penting Indonesia, termasuk Presiden dan Wakil Presiden.
“Event ini akan meluas, tak hanya di Desa Pampang, tetapi juga di Teras Samarinda, GOR Segiri, dan bahkan wilayah Seberang. Kami akan menggunakan event organizer profesional untuk menyukseskannya,” ujarnya.
Rencana ini termasuk undangan untuk Presiden, Wakil Presiden, atau minimal Menteri untuk membuka festival internasional ini.
Untuk memastikan persiapan yang matang, Andi Harun memerintahkan Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata untuk bekerja sama dengan tokoh adat dan Dewan Adat Dayak (DAD) dalam merancang rencana festival, termasuk pembenahan infrastruktur dan pengembangan atraksi budaya khas Dayak seperti ritual alu gadang, yang nantinya akan menjadi ikon festival.
“Saya siap mendukung sepenuhnya, anggaran bukan masalah. Yang penting adalah perencanaan dan kesiapan tim,” tegasnya, yang disambut tepuk tangan meriah.
Wali kota juga menekankan pentingnya meningkatkan profesionalisme lembaga adat Pampang agar festival ini dapat dijaga keasliannya.
Ketua Adat Dayak Kenyah Pampang, Esrom Palan, mengapresiasi langkah Wali Kota Samarinda yang telah peduli dalam melestarikan budaya Dayak Kenyah, begitu pula dengan Ketua Dewan Adat Dayak Kalimantan Timur, H. Viktor Yuan, yang memberikan dukungan penuh terhadap langkah ini.
Baca Juga: Daftar Negara Anggota G7 yang Membela Israel, Menlu Sugiono Sebut Justru Memperburuk Situasi
Festival Budaya Dayak Kenyah Pampang 2025 akan berlangsung mulai 19 hingga 22 Juni, dengan serangkaian acara menarik seperti pentas kesenian tradisional, pertandingan olahraga sumpit, dan ritual khas Dayak.
Dengan pengumuman tersebut, Festival Budaya Dayak Kenyah Pampang kini memasuki babak baru, siap menyongsong dunia internasional dan memperkenalkan budaya Indonesia yang kaya kepada dunia. ***