Selain itu Bakteri probiotik yang digunakan adalah Streptococcus thermophillus dan Lactobacillus delbriecki subsp. bulgaricus.
Song et al., (2019) telah berhasil melakukan penelitian terkait efek probiotik Lactobacillus acidophilus (L. acidophilus) dan Lactobacillus bulgaricus (L. bulgaricus) yang dapat menghambat Helicobacter pylori pada human gastric epithelial cells secara in vitro.
Inovasi yang akan dikembangkan adalah dengan menggunakan bakteri Lactobacillus lactis yang dikenal sebagai probiotik yang memproduksi substansi antimikroba yang mirip dengan bacteriocin dan asam laktat yang dapat menurunkan nilai pH sehingga menghambat pembentukan urease oleh Helicobacter pylori sehingga dapat menekan infeksi Gastritis kronis.
Pada kesempatan ini dilakukan inovasi dengan memadukan zat laktoferin dalam kolostrum susu kambing dan bakteri Lactobacillus lactis menjadi satu produk probiotik sehat sebagai terapi pengobatan gastritis yang diakibatkan oleh infeksi Helicobacter pylori.
Laktoferrin merupakan glikoprotein pengikat zat besi yang terdapat di dalam kolostrum. Laktoferin mampu menghambat aktivitas dan mengakibatkan bakteri kehilangan kemampuannya untuk membentuk koloni.
Selain itu laktoferin juga mengatur sistem imun tubuh, berperan dalam antimikroba, dan digunakan untuk terapi infeksi Helicobacter pylori.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Poonyam et al. (2019) dengan memberikan terapi probiotik Lactobacillus reuteri gastrus berbentuk tablet serta pemberian antibiotic quadruple bismuth dapat menurunkan bakteri pada penderita H. pylori.
Pada gambar dibawah ini menunjukkan bahwa studi tersebut menemukan penambahan probiotik ke terapi empat kali lipat yang mengandung PPI-bismut dosis tinggi selama 14 hari menghasilkan peningkatan yang luar biasa dalam tingkat pemberantasan H. pylori.
Komentar Anda