Baca Juga: Hasil Drawing Ronde Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia: Grup Neraka Menanti Indonesia
Ini mencakup tidak hanya memastikan bahwa organisasi mematuhi standar hukum dan peraturan yang relevan, tetapi juga menjalankan komitmen mereka terhadap nilai-nilai sosial dan lingkungan yang dijunjung tinggi oleh stakeholders.
Dengan menjalankan pengendalian yang kuat dan transparan, organisasi dapat membangun kepercayaan di antara pihak-pihak yang terkena dampak, termasuk konsumen, investor, dan masyarakat luas, bahwa mereka berkomitmen untuk menjalankan praktik bisnis yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Pengendalian Manajemen juga memfasilitasi monitoring terhadap pencapaian tujuan keberlanjutan yang telah ditentukan.
Baca Juga: Napak Tilas Perjalanan Toyota Kijang Mendobrak Dunia Modifikasi Indonesia
Mengukur kinerja keberlanjutan perusahaan menjadi semakin penting seiring dengan meningkatnya kesadaran akan isu-isu lingkungan dan sosial.
Metrik Akuntansi yang relevan untuk mengukur kinerja keberlanjutan mencakup berbagai aspek, termasuk jejak karbon, rasio penggunaan energi, dan indeks keberlanjutan.
Berikut penjelasan mengenai masing-masing metrik tersebut:
- Jejak Karbon (Carbon Footprint)
Jejak karbon adalah ukuran total emisi gas rumah kaca yang dihasilkan secara langsung maupun tidak langsung oleh suatu organisasi, produk, atau individu.
Metrik ini mencakup emisi dari berbagai sumber seperti penggunaan bahan bakar fosil, listrik, proses industri, dan transportasi.
Discussion about this post