Portalbontang.com, Bontang – Apple telah merilis pembaruan keamanan darurat untuk iOS 18.4.1 dan macOS Sequoia 15.4.1 pada 16 April 2025.
Pembaruan ini memperbaiki dua kerentanan kritis yang telah disalahgunakan dalam serangan siber canggih yang menargetkan individu tertentu.
Menurut Apple yang dilansir Portalbontang.com dari MacRumors, kerentanan pertama ditemukan pada sistem CoreAudio, di mana file media yang dirancang secara jahat dapat menyebabkan eksekusi kode arbitrer.
Kerentanan kedua terkait dengan RPAC, memungkinkan penyerang dengan kemampuan baca dan tulis arbitrer untuk melewati fitur Pointer Authentication, yang dirancang untuk mencegah manipulasi memori.
Apple menyatakan bahwa mereka mengetahui laporan bahwa kerentanan ini mungkin telah dieksploitasi dalam serangan yang sangat canggih terhadap individu tertentu.
Perangkat yang Terpengaruh:
iPhone XS dan versi lebih baru
iPad Pro 13 inci, iPad Pro 12,9 inci generasi ke-3 dan lebih baru, iPad Pro 11 inci generasi pertama dan lebih baru
iPad Air generasi ke-3 dan lebih baru, iPad generasi ke-7 dan lebih baru, serta iPad mini generasi ke-5 dan lebih baru
Mac yang mendukung macOS Sequoia
Baca Juga: iPhone 17 Pro Hadir September 2025: Desain Baru, Kamera 48MP, dan Fitur AI Canggih
Apple TV HD dan Apple TV 4K (semua model)
Apple Vision Pro
Cara Memperbarui:
Untuk iPhone dan iPad: Buka Pengaturan > Umum > Pembaruan Perangkat Lunak
Baca Juga: Tak Hanya Pasien, Dokter Kandungan di Garut Diduga Juga Lecehkan Perawat, dan Bidan
Untuk Mac: Buka Menu Apple > Pengaturan Sistem > Umum > Pembaruan Perangkat Lunak
Meskipun serangan yang diketahui menargetkan individu tertentu, semua pengguna disarankan untuk segera memperbarui perangkat mereka guna melindungi data pribadi dan mencegah potensi eksploitasi lebih lanjut.
Pembaruan ini juga memperbaiki masalah koneksi CarPlay nirkabel pada kendaraan tertentu.
Sejak awal tahun 2025, Apple telah memperbaiki lima kerentanan zero-day, menunjukkan peningkatan ancaman terhadap keamanan perangkatnya.
Salah satu kerentanan terbaru ditemukan oleh Apple dan Google Threat Analysis Group, yang sering mengidentifikasi serangan yang didukung oleh negara.
Ini menyoroti pentingnya menjaga perangkat tetap diperbarui untuk melindungi dari ancaman siber yang semakin kompleks. ***