Portalbontang.com, Washington DC – Ketegangan antara figur politik Donald Trump dan raksasa teknologi Apple kembali memanas.
Dalam sebuah pernyataan tegas yang dirilis pada Minggu (25/5/2025), Trump menuntut agar Apple Inc. memindahkan fasilitas produksi iPhone mereka ke Amerika Serikat, seraya mengancam akan memberlakukan tarif impor yang signifikan jika permintaan tersebut tidak dipenuhi.
Melalui unggahan di platform media sosialnya, Truth Social, Trump secara spesifik memperingatkan bahwa Apple harus bersiap menghadapi konsekuensi finansial yang berat jika tetap mengandalkan produksi di luar negeri untuk pasar Amerika.
“Saya mengharapkan iPhone yang dijual di Amerika Serikat diproduksi di dalam negeri, bukan di India atau tempat lain,” tulis Trump, seperti dikutip pada Minggu (25/5/2025).
“Jika tidak, Apple harus membayar tarif (impor) setidaknya 25 persen kepada Amerika,” tegasnya.
Peringatan keras ini muncul tak lama setelah Foxconn, yang merupakan mitra manufaktur utama Apple, mengumumkan rencana investasi substansial senilai 1,5 miliar dolar AS untuk memperluas operasionalnya di India.
Langkah Foxconn ini sejalan dengan strategi Apple yang lebih luas untuk melakukan diversifikasi rantai pasoknya, sebuah upaya yang kian gencar dilakukan menyusul dinamika hubungan dagang antara AS dan China yang kerap fluktuatif, terutama selama periode kepemimpinan Trump sebelumnya dan isu yang kembali menghangat menjelang potensi kembalinya ia ke Gedung Putih.
Langkah diversifikasi Apple ini dipandang oleh banyak analis industri sebagai upaya mengurangi ketergantungan pada China, yang selama ini menjadi pusat produksi utama, sekaligus memitigasi risiko geopolitik dan gangguan rantai pasok seperti yang pernah terjadi selama pandemi COVID-19.
Komentar Anda